Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Bengkoang, si Umbi Putih yang Kaya Serat

Kompas.com - 22/12/2017, 10:15 WIB

KOMPAS.com - Di Indonesia, bengkoang (Pachyrhizus Erosus) biasa dikonsumsi langsung tanpa dimasak untuk campuran rujak, salad, atau pun sebagai lauk.

Namun ternyata, masih banyak manfaat lain dari umbi putih ini.

Bengkoang juga dikenal dengan sebutan lobak Meksiko, termasuk dalam kelompok kacang ubi jalar, berkerabat dengan kedelai dan kacang-kacangan.

Tanaman ini dibudidayakan untuk diambil umbi dan akar besarnya. Buah atau akar yang juga disebut jicama ini banyak ditanam di Asia, Amerika Tengah, Karibia, dan beberapa bagian Amerika Selatan.

Baca juga : 6 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Menghitung Kalori

Berat akar bengkoang dapat mencapai 20 kilogram dengan panjang 2-6 meter. Daunnya rimbun dan berwarna hijau tua. Buah atau kacang polongnya berukuran 13-19 cm.

Tanaman bengkoang lebih dapat tumbuh di tanah lembap dan tidak dapat tumbuh dengan baik di tempat teduh.

Akar bengkoang umumnya dipanen sebelum matang, setelah ditanam kurang lebih enam bulan.

Umbi ini terasa renyah dan manis menyerupai apel. Namun tidak seperti apel, daging akar bengkoang yang putih tidak berubah warna setelah dipotong.

Rasa renyahnya pun bertahan bahkan setelah dimasak.

Namun sejauh ini, tak banyak penelitian yang digelar untuk mengetahui tentang manfaat bengkoang.

Di bawah ini adalah beberapa manfaat bangkoang yang mungkin Kamu belum ketahui.

Bengkoang dikenal kaya vitamin C dan rendah kalori. Dalam tiap 100 gram bengkoang hanya terkandung 38 kk.

Selain itu dalam tiap 100 gramnya, bengkoang mengandung 0,7 gram protein, 1,8 gram gula, 4,9 gram serat, 8,8 gram karbohidrat, 12 mg kalsium, 0,6 mg zat besi, 150 mg potasium,12 mg magnesium, 18 mg fosfor, 4 mg sodium, 21 IU vitamin A, 12 mcg folat.

Saat matang, biji bengkoang dapat mengandung rotenone dan beracun, serta dapat digunakan sebagai pestisida.

Bengkoang mentah pun dapat menjadi prebiotik atau makanan yang membantu perkembangbiakan probiotik dan bakteri baik dalam usus.

Halaman:
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com