Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya, Kecanduan Gim Akan Masuk Daftar Gangguan Mental

Kompas.com - 28/12/2017, 22:09 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

Tidak semua orang setuju

Beberapa peneliti di komunitas kesehatan mental berpendapat bahwa dengan cepat memformalkan kecanduan main gim sebagai masalah kesehatan bisa berbahaya.

Awal tahun ini, periset dari American Psychological Associations mengkritik upaya WHO dan American Psychiatric Association untuk mengodifikasi gangguan ini— sebagian karena tujuan akhir tersebut adalah memengaruhi penelitian tentang masalah yang disebabkan oleh permainan gim yang berlebihan.

Para periset berpendapat bahwa penelitian terkini mengenai kecanduan main gim didasarkan pada prinsip pendekatan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, walaupun faktanya penggunaan narkoba atau alkohol berbeda dengan konsumsi media.

Lebih jauh lagi, penelitian yang ada tentang kecanduan main gim belum meyakinkan, menurut Anthony M Bean, seorang psikolog klinis berbasis di Texas dan salah satu penulis laporan tersebut kepada situs berita game Polygon

"Di seluruh bidang 'kecanduan main gm', rentang kejadiannya berkisar antara 0,8 persen sampai 50 persen dari populasi gim yang ada, bergantung pada studi mana yang Anda putuskan untuk dilihat," kata Bean kepada Polygon.

Bean juga mengingatkan bahwa menciptakan "gangguan main gim" bisa menstigmatisasi orang yang sedang memainkan gim, terlepas dari kenyataan bahwa bagi sebagian orang, gim bisa sangat membantu.

Baca juga : Jangan Salah, Video Game Bisa Tingkatkan Kemampuan Kognitif Otak

Bermain Tetris, misalnya, telah terbukti membantu gejala gangguan stres pascatrauma. "Mungkin orang tersebut benar-benar depresi dan menggunakan permainan gim sebagai mekanisme penanggulangan, atau mekanisme untuk mengatasi beberapa tekanan pribadi di kehidupan nyata,” katanya.

Namun, gim yang berlebihan bisa menjadi indikasi masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi atau kecemasan. Memang, beberapa ilmuwan percaya bahwa permainan video dapat dirancang sebagai alat pengajaran atau untuk membantu orang meningkatkan keterampilan kehidupan nyata seperti koordinasi tangan-mata.


Apa yang harus dilakukan?

Penulis Lifehacker, Patrick Allan, telah membuat panduan tentang bagaimana mengurangi jumlah waktu yang dihabiskan seseorang untuk bermain gim. Orangtua dari anak-anak yang tampaknya “kecanduan” dengan PlayStation atau Xbox mereka dapat mengumpulkan beberapa panduan bermanfaat darinya.

Sebagai permulaan, Allan merekomendasikan untuk melihat berapa banyak waktu yang dihabiskan anak mereka—melalui catatan—untuk membantu orang tersebut menyadari seberapa sering mereka bermain dan merasakan apakah itu sebuah masalah.

Dia juga menyarankan menetapkan batasan seperti hanya bermain pada hari-hari tertentu atau menghindari pembelian dalam gim, dan menghindari permainan yang memerlukan waktu lebih banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com