Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pola Makan untuk Gaya Hidup Sehat Agar Usia Lebih Panjang

Kompas.com - 29/12/2017, 13:44 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Saat liburan tahun baru, tentu akan makan dengan lahap. Hampir setiap makanan bila tak dijaga dengan baik akan dilahap. Nah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah kesehatan pada tahun 2018.

Berikut ini enam kebiasaan baik yang bisa memperpanjang umur Anda dan bisa Anda jadikan resolusi di tahun 2018 nanti:


1. Kunyah makanan secara perlahan
 

Anda bisa memulai dengan mengunyah makanan secara perlahan agar mengasup rendah kalori.

Sebab, orang yang mengunyah perlahan cenderung tidak mengalami obesitas atau tak punya masalah metabolisme, penyakit jantung, diabetes dan risiko stroke, menurut penelitian terbaru yang dipresentasikan di American Scientific Sessions 2017, sebuah acara global yang diadakan pada bulan November yang membagikan perkembangan terbaru dalam ilmu kardiovaskular.

"Mengunyah lebih lambat mungkin merupakan perubahan gaya hidup yang penting untuk membantu mencegah sindrom metabolik," kata Takayuki Yamaji, seorang ahli jantung di Universitas Hiroshima di Jepang dan penulis studi tersebut. 

Baca juga : Jangan Kunyah Makanan Terlalu Cepat, Itu Memicu Diabetes!

"Saat orang makan cepat, mereka cenderung tidak merasa kenyang dan lebih cenderung makan berlebihan. Makan cepat menyebabkan fluktuasi glukosa yang lebih besar, yang dapat menyebabkan resistensi insulin,” kata Takayuki. 

Waspadalah terhadap kalori, terutama saat Anda sedang santai. Orang Amerika sendiri tercatat hampir 6 persen lebih banyak mengasup kalori pada hari Sabtu daripada hari lain dalam sepekan, dan 3 persen lebih banyak pada hari Jumat, menurut analisis penghitung jutaan kalori dari aplikasi penurunan berat badan Lose It! 


2. Kurangi makan camilan

Industri makanan camilan di Amerika Serikat fantastis, nilainya 33 milliar dollar AS, dengan rata-rata setiap rumah menghabiskan 133 dollar AS setiap tahun untuk camilan di sela makan makanan utama, menurut data yang dirilis Nielsen.

Hampir seperempat (24 persen) orang makan camilan di sela-sela makan utama dibanding lima tahun lalu, atau 21 persen jika menurut riset lain dari NPD Group.

Baca juga : Apakah Camilan Selalu Buruk?

Di sisi lain, camilan sehat juga turut meningkat. Produk camilan ringan yang tidak dimodifikasi secara genetik meningkat lebih dari 18 persen dalam penjualan selama lima tahun terakhir, diikuti oleh produk camilan yang bebas dari pewarna dan rasa buatan (16 persen) dan tidak/dikurangi mengandung gula (11 persen). Relatif, rata-rata camilan hanya mengalami kenaikan lebih dari 1 persen.


3. Hindari terlalu sering order makanan di luar

Memasak makanan sendiri di rumah jauh lebih baik untuk kesehatan, dibanding harus makan di restoran atau order makanan via online.

Jumlah layanan delivery atau pesanan makanan lewat telepon dan internet melonjak 18 persen tahun lalu menjadi 1,9 miliar, menurut temuan NPD. Makan malam adalah makanan yang paling sering dipesan secara online, dan keluarga adalah pengguna digital terberat pemesanan daring.

Halaman:
Sumber nypost.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com