Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dengan Buku Cetak Lebih Memuaskan Ketimbang Digital

Kompas.com - 04/01/2018, 12:11 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber WEFORUM

KOMPAS.com - Pergeseran dari teknologi cetak ke digital memang tidak bisa dibendung. Bahkan, penggunaannya sudah sampai pada kegiatan belajar mengajar dan ujian siswa di sekolah.

Amerika Serikat merupakan salah satu negara yang membuat investasi besar dalam penggunaan teknologi di sekolah untuk mengakses materi pembelajaran. Semisal pada tahun 2009, Pemerintah negara bagian California meloloskan peraturan yang meminta semua buku teks perguruan tinggi harus tersedia dalam bentuk digital hingga tahun 2020.

Kemudian pada tahun 2011, pemerintah di negara bagian Florida meloloskan aturan yang meminta sekolah negeri mengganti buku teks cetak ke versi digital.

Dengan meluasnya tren tersebut, banyak pihak menilai semakin akrabnya anak-anak dengan teknologi akan memberi hasil yang baik pada anak-anak. Sayangnya, pemikiran tersebut agak keliru. 

Baru-baru ini, para psikolog dari University of Maryland, AS, meneliti perbedaan hasil cara belajar menggunakan buku cetak dan digital.

Dari temuan tersebut, hasilnya memang berbeda. Para pelajar memang mengatakan bahwa mereka lebih memilih dan mendapatkan hasil bagus ketika belajar lewat gawai. Namun, hasil belajar yang sebenarnya menunjukkan sebaliknya. 

Misalnya dari tinjauan penelitian yang dilakukan sejak tahun 1992 menemukan bahwa siswa lebih dapat memahami informasi dari buku cetak yang panjangnya lebih dari satu halaman. Penyebabnya karena memindahkan halaman lewat gawai dianggap mengganggu untuk memahami isinya. 

Kemudian para peneliti melakukan tiga studi yang mengeksplorasi kemampuan siswa untuk memahami informasi di atas medium kertas dan dari layar digital.

Siswa pertama menilai preferensi medium mereka. Setelah membaca dua bagian, satu digital dan satu di cetak, para siswa ini kemudian menyelesaikan tiga tugas: menjelaskan gagasan utama teks, tuliskan poin-poin penting yang tercakup dalam bacaan, dan berikan konten lain yang relevan yang dapat mereka ingat. Setelah selesai, para peserta diminta untuk menilai kemampuan pemahaman mereka.

Nah, terdapat perbedaan yang signifikan antara membaca buku cetak dan digital:

Pertama, siswa sangat suka membaca secara digital. Kedua, membaca lewat digital lebih cepat daripada di buku cetak. Ketiga, siswa menilai pemahaman mereka lebih baik secara digital daripada di cetak.

Namun, klaim tersebut berbanding terbalik dengan kenyataan—di mana hasil membaca di cetak memberi pemahaman lebih baik dibanding di gawai.

Untuk masalah terkait pertanyaan umum (seperti memahami gagasan utama teks), baik teks cetak atau digital memberi hasil yang sama. Namun, ketika sampai pada pertanyaan spesifik, kemampuan memahami membaca di buku cetak lebih unggul.

Gelombang digital memang tidak bisa dibendung, namun orangtua dan guru bisa mengajarkan pada anak mereka tips tepat membaca di buku cetak.

  1. Pertimbangkan tujuannya

Pastikan dulu alasan ingin membaca. Terkadang, kita ingin membaca untuk mengetahui jawaban yang spesifik. Di sisi lain hanya ingin membaca headline koran. Apa pun mediumnya, ketahui dulu alasan ingin membaca. Sebab, berbeda alasan, harus juga berbeda mediumnya. Dengan kata lain, tidak ada satu medium—teks atau digital— yang bisa cocok untuk semua.

Halaman:
Sumber WEFORUM
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com