Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/01/2018, 23:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber DMarge

KOMPAS.com - Kakao, seperti tanaman kopi dan anggur—adalah pohon yang sangat rentan saat tumbuh. Mereka berkembang hanya di wilayah sekitar 20 derajat ke utara dan selatan khatulistiwa, dan memerlukan kondisi seperti hutan yang digambarkan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration sebagai suhu yang cukup seragam, kelembapan tinggi, hujan lebat, tanah kaya nitrogen, dan perlindungan dari angin.

Karena ketergantungannya pada area lahan yang terbatas dan reaksinya yang ekstrem terhadap perubahan iklim yang kecil, kakao sangat rentan terhadap pemanasan global. Lebih dari setengah dari coklat dunia sekarang berasal dari hanya dua negara di Afrika Barat—Pantai Gading dan Ghana—dan pada tahun 2050, suhu yang meningkat akan mengecilkan area cokelat tumbuh.

Untungnya bagi para penggemar cokelat, sudah ada misi penyelamatan.

Mars, perusahaan senilai 35 miliar dollar AS yang berada di belakang merek seperti Snickers dan M&Ms, telah menjanjikan dana sekitar 1 miliar dollar AS sebagai bagian dari upaya yang disebut "Sustainability in a Generation", yang bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dari bisnis dan rantai pasokannya hingga lebih dari 60 persen pada tahun 2050.

Perusahaan ini juga bergabung dengan para periset di University of California-Berkeley untuk bekerja menemukan solusi yang tepat. Tim Berkeley bereksperimen dengan menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR untuk memanipulasi DNA tanaman kakao, mengembangkan bibit lebih kuat yang tidak akan layu atau membusuk karena lingkungan yang kian tak ramah.

"Kami mencoba untuk mencari jalan keluar,” kata Barry Parkin, Mars’ chief sustainability officer kepada Business Insider. 

“Ada kecenderungan kita ke sana (kepunahan) tapi, terus terang, kita tak berpikir terlalu cepat terjadi.”

Dan semoga usaha ini berhasil, karena apa jadinya kisah cinta tanpa cokelat?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber DMarge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com