Lantas, apakah diet puasa masih bisa direkomendasikan untuk diterapkan?
"Secara umum tidak rekomen karena kita harus perhatikan efek samping tadi. Tapi kalau boleh pilih yang paling memungkinkan nomor 1 (metode 16/8) karena "hanya menghilangkan" makan pagi, walaupun makan pagi sangat penting," kata Juwalita.
Nah, bila memang ingin mencoba diet puasa, Juwalita mengingatkan untuk tetap mengasup makanan ke tubuh dengan proporsi seimbang: ada sumber karbohidrat (utamakan karbo kompleks), lauk sebagai sumber protein, sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral serta serat.
"Kualitas makanan harus baik. Waktu makan juga sebaiknya dibagi-bagi, 2-3 jam sekali dan di akhir seperti sahur," kata dokter dari Prodia Health Care Bintaro Tangerang ini.
Selain itu dia mengingatkan bahwa para pelaku diet ini harus sehat, tidak boleh memiliki penyakit diabetes, gangguan hati serta ginjal. Dia pun kembali menegaskan bahwa dokter biasanya tidak merekomendasi diet semacam ini.
"Bisa untuk menurunkan berat badan, tapi enggak bagus karena ada efek samping," tegas Juwalita.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.