Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/01/2018, 20:05 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Riset dari Statistic Brain menemukan fakta bahwa menjadi sehat adalah satu dari 5 resolusi tahun baru paling populer yang dibuat setiap tahun.

Namun kenyataannya tidak semua orang berhasil mewujudkan resolusi tersebut. Selalu ada saja godaan yang menggagalkan terwujudnya resolusi ini.

Bahkan, para peneliti menemukan fakta bahwa banyak orang yang menghentikan langkah untuk mewujudkan resosuli pada minggu pertama usai datangnya tekad yang kuat.

Kesehatan memang mahal harganya. Namun, ada cara yang murah dan mudah untuk menjaga kesehatan ini. Inilah 9 hal sederhana yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kesehatan.

1. Menyikat gigi dengan baik

Tripti Meysman, pendiri Citytooth, sebuah praktik kedokteran gigi yang berbasis di Minneapolis, AS, mengatakan bahwa mulut yang sehat juga berdampak pada kesehatan paru.

"Bila ada bakteri di mulut, bakteri akan terhirup ke dalam sistem pernapasan Anda," ucapnya.

Inilah yang meningkatkan peradangan di paru-paru dan trakea, serta meningkatkan kemungkinan tertular infeksi pernafasan seperti pneumonia.

Bersihkan mulut dari bakteri untuk menghindari penyakit pada gusi. pergilah ke dokter gigi setidaknya sekali setahun. Sikat gigi dengan rajin dan gunakan benang gigi untuk membersihkannya.

Anda harus menyikat gigi setidaknya dua kali sehari. Cara ini mampu hilangkan plak dan kotoran lain yang menempel pada gigi.

Baca :Perkenalkan Sikat Gigi Sejak Anak Tumbuh Gigi

2. Berolahraga untuk menghindari sakit punggung

Latihan angkat beban memang tidak disarankan bagi mereka yang mengalami sakit pada bagian punggung. Namun, William Morrison, seorang ahli bedah ortopedi di South Regional Medical Center di Mississippi, mengatakan bahwa tidak aktif berolahraga juga menimbulkan sakit punggung.

"Biasanya, orang disuruh tidur dan beristirahat semaksimal mungkin jika punggung mereka sakit. Tapi, sekarang kita tahu bahwa hal itu bisa memperburuk keadaan," ucapnya.

Olahraga memperkuat otot inti, mengurangi tekanan dari punggung bawah, juga membangun otot punggung sehingga bisa menopang tulang belakang dengan lebih baik.

Anda juga bisa menemui dokter untuk meminta rekomendasinya. Namun, kebanyakan para dokter akan menyarankan hal yang sama.

"Jujur saja, jika saya bisa mengajak orang ke gym lebih sering, saya akan memiliki lebih sedikit pasien," papar Dr Morrison.

Baca :Bentuk Otot Sekaligus Kurangi Stres, Lakukan Ini di Gym

3. Melatih diri untuk buang air besar secara rutin

Buang air besar secara rutin penting untuk mengatur fungsi usus, selain membantu untuk mengatasi sembelit. Mungkin Anda berpikir melatih diri untuk buang air secara rutin nampak seperti mengajari seekor kucing.

Namun Satish Rao seorang direktur The Digestive Health Center dari Augusta University mengatakan bahwa ini memang harus dilakukan terutama setelah bangun tidur.

"Usus besar harus dipancing untuk mengosongkan dirinya saat pertama kali bangun tidur. Tapi, Anda juga bisa melakukan ini sekitar satu jam usai sarapan," ucapnya.

Dr Rao menyarankan sebuah trik bernama visualisasi untuk melancarkan pencernaan ini. Caranya, cukup membayangkan bahwa Anda memiliki perasaan lega dimana semua 'kotoran' tersebut telah terbuang setiap paginya.

Cara ini akan membuat otot sphincter rileks. Otot spinchter ini merupakan cincin otot yang mengelilingi dan berfungsi untuk menjaga atau menutup anus.

Dengan terus-menerus memvisualisasikan situasi itu, Anda bisa membuat otak memicu sinyal bahwa ada yang harus 'dibuang' sekarang. Kemudian Anda bisa pergi ke tolilet saat Anda merasakan dorongan itu.

Ilustrasi membaca bukuLiderina Ilustrasi membaca buku

4. Membaca buku lebih banyak untuk menurunkan tekanan darah

"Saat membaca buku, Anda memiliki lebih banyak keterlibatan kognitif dan efek tersebut akan terus mengalir," papar Becca Levy, seorang profesor epidemiologi di Yale School of Public Health.

Lewat membaca buku, seseorang cenderung bisa menghilangkan stres dan mengurangi jumlah hormon stres kortisol. Menurunnya kortisol juga turut menurunkan tekanan darah.

Anda bisa mencoba membaca semua jenis buku. Walau begitu harus dicatat bahwa membaca majalah dan surat kabar tidak akan memiliki efek ini karena orang cenderung membacanya dalam waktu yang singkat.

"Membaca buku fiksi atau non fiksi yang dicetak dan lewat internet akan membuat otak Anda lebih rileks dan efektif," papar Levy.

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

5. Biarkan diri Anda merasa bosan untuk mendapatkan energi kembali

Rutinitas kerja yang padat memang seringkali membuat kita merasa bosan. Tapi, Barbara Fredrickson, Ph.D., profesor psikologi dari University of North Carolina di AS, mengatakan bahwa rasa bosan hanyalah momen sementara yang dapat membantu menurunkan stres.

Dengan adanya rasa bosan ini, kita bisa mencoba untuk beristirahat sementara di tengah padatnya hari dan menyegarkan kembali energi kita.

Rasa bosan seringkali menjadi pertanda bahwa kita bukanlah orang yang multitasking. Multitasking berhubungan dengan peningkatan kortisol dan adrenalin yang dapat merangsang kerja otak secara berlebihan.

"Biasanya, kita selalu mengalahkan rasa bosan ini dengan segala cara. Tapi, jika kita coba berdamai dengan kebosanan tersebut dan melihatnya sebagai hal yang positif, ini akan memberi kita kesempatan untuk beristirahat," papar Barbara Fredrickson.

6. Perbanyak konsumsi asam amino atau mineral

Menurut Filomena Trindade dari Institute for Fungsional Medicine, minum air memang penting. Namun, tidak semua orang dapat menghidrasi air dengan baik. Terkadang, air hanya melewati sistem tanpa masuk ke dalam sel.

"Jika Anda selalu buang air kecil dalam waktu 30 menit setelah minum, Anda mungkin tidak mendapatkan manfaat dari air itu," ucapnya.

"Tambahkan beberapa asam amino atau asupan mineral untuk meningkatkan hidrasi Anda. Cobalah sejumput magnesium atau garam laut Himalaya," sara Dr Filomena Trindade.

Ini sangat penting bagi Anda yang aktif berolahraga, sedang dalam masa penyembuhan, atau menghabiskan sebagian besar waktu di kantor dengan udara yang kering. Cara ini dapat meningkatkan kemampuan hidrasi Anda.

7. Gunakan kaos kaki agar bisa tidur lebih cepat

Daniel Amen seorang spesialis gangguan otak mengatakan bahwa mengenakan kaos kaki sebelum tidur akan mengatasi masalah insomnia.

"Sepasang sarung tangan tipis juga bisa membantu. Periset telah menemukan bahwa tangan dan kaki yang hangat merupakan cara terbaik untuk tidur cepat," tambahnya.

Menurut National Sleep Foundation, penghangatan kaki atau tangan menyebabkan pelebaran pembuluh darah yang dapat menjadi sinyal bagi otak bahwa ini sudah saatnya tidur. Begitu pembuluh darah terbuka di tangan dan kaki Anda, redistribusi panas ke seluruh tubuh Anda akan disiapkan untuk tidur.

"Jika anda merasa panas saat mengenakan kaos kaki, cobalah untuk melepasnya tanpa membuka mata," saran Dr Amen.

Dr Amen juga mengatakan bahwa sering melihat jam saat waktun tidur membuat kita merasa cemas yang akhirnya membuat kita tidak bisa tidur lelap.

Baca :8 Manfaat Minum Air Setelah Bangun Tidur

8. Saat merasa stres, letakkan dua tangan pada jantung

Meletakkan kedua tangan Anda seperti melakukan ikrar kesetiaan ternyata mampu mengurangi stres.

Kristin Neff seorang profesor assosiasi pengembangan dan budaya manusia dari University of Texas mengatakan bahwa cara aneh ini ternyata dapat menenangkan diri.

"Ini akan memberi sinyal otak untuk mengurangi kecemasan," ucapnya.

Bahkan, menurut Krsitin Neff, saat kita tidak mempercayai cara ini tubuh tetap akan meresponnya. Gerakan khusus ini memang diprogram untuk menenangkan diri.

"Letakkan tangan Anda di sana dalam beberapa menit, atau sampai Anda merasa lebih tenang dan ambil napas dalam untuk meningkatkan efeknya," papar Kristin Neff.

9. Berjemur d bawah matahari dalam waktu 10-20 menit tanpa sunscreen

Tabir surya memang berguna untuk menurunkan risiko kanker kulit. Namun, ada saatnya kita harus berada di bawah matahari tanpa produk satu ini.

"Anda akan mendapatkan tulang yang lebih kuat, tekanan darah rendah, dan bahkan tidur lebih nyenyak jika Anda mendapatkan paparan sinar matahari," ucap Michael Holick, direktur Pusat Penelitian Helioterapi, Cahaya, dan Kulit dari Boston University Medical Center.

"Ada proses biologis menguntungkan yang terjadi dengan sinar matahari yang tidak akan Anda dapatkan dengan mengonsumsi suplemen vitamin D," tambahnya.

Michael Holick juga menyarankan agar sebaiknya kita mendapatkan sinar matahari pada bagian bahu, lengan, atau kaki Anda dan bukan punggung atau wajah.

Punggung dan wajah yang kerap terkena paparan sinar matahair sangat rentan terhadap risiko kanker, kerutan, dan risiko penyakit kulit lainnya.

Jadi, jangan takut untuk terkena paparan sinar matahari di pagi atau sore hari. Setelah itu, Anda bisa menggunakan kembali tabir surya Anda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com