Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/01/2018, 13:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kita tidak memiliki masalah berat, namun perasaan sering dilanda gelisah dan depresi. Jawabannya mungkin karena tidur yang kurang dari 8 jam dalam semalam.

Sebab, menurut penelitian terbaru yang diterbitkan di Journal of Berhaviour Therapy and Experimental Psychiatry, orang-orang yang kurang tidur akan mengalami dua gejala tersebut. 

Menurut penelitian ini, mereka yang kurang tidur—atau biasa disebut insomnia—tidak mampu mengatasi pikiran dan melepaskan diri dari emosi negatif.

Penelitian ini menganalisa 52 orang dewasa dengan "pemikiran negatif berulang" (RNT)—di mana fokus perhatiannya kompulsif pada pemikiran yang menyebabkan kesedihan, kegelisahan dan stres.

Pola tidur mereka diketahui melalui wawancara, dan gerakan mata dianalisa setelah diperlihatkan gambar yang dimaksudkan untuk memicu respons emosional, serta gambar netral (tidak ada respons).

Menariknya, hasilnya menunjukkan bahwa kekurangan waktu tidur menyebabkan orang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melihat gambar negatif secara emosional—yang berarti mereka tidak dapat melepaskan diri dari gambar negatif yang dilihat, menurut Science Daily.

"Kami menemukan bahwa orang-orang dalam penelitian ini memiliki kecenderungan pikiran yang terjebak di kepala mereka, dan pemikiran negatif yang tinggi membuat mereka sulit melepaskan diri dari rangsangan negatif yang dihadapi," kata Profesor Meredith Coles dari studi tersebut yang dilakukan oleh Universitas Binghamton.

Pemikiran negatif berulang ini relevan dengan beberapa gangguan yang berbeda seperti kecemasan, depresi dan banyak hal lainnya.

Para peneliti sekarang melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui bagaimana durasi tidur berkontribusi terhadap gangguan psikologis. Dari temuan tambahan ini, diharapkan para psikolog suatu hari nanti dapat mengatasi kecemasan dan depresi dengan membantu penderitanya untuk tidur dengan durasi yang cukup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com