Jadi amat penting bagi Kamu untuk menghitung dengan benar berapa besar kalori yang terbakar, sehingga tak ada timbunan lagi di dalam tubuh.
"Kemudian, saat olahraga meningkatkan nafsu makan naik, makanlah makanan kaya protein," kata dia.
2. Makan melulu
Perhatikan dengan baik. Apakah kegiatan pergaulan sosial Kamu kerap diwarnai dengan kegiatan makan-makan?
Dijamin, itu adalah salah satu kebiasaan yang "sempurna" untuk makan berlebih.
Baca juga : Diet Paleo, Rahasia Langsing Bidadari Victorias Secret
Makan sepiring besar makanan justru mendorong kita untuk makan berlebih. Demikian dikatakan Brian Wansink, pakar perilaku makan Cornell University.
Belum lagi minuman beralkohol juga bisa membuat makan berlebih.
Jadi, cobalah ganti aktivitas pergaulan Kamu dengan kegiatan yang lebih banyak bergerak ketimbang makan. Bertemu di taman untuk berlari atau bersepeda bareng mungkin?
3. Tidak cukup tidur
“Beberapa hal terjadi pada tubuh yang kurang tidur,” ungkap Psikolog klinis dan pakar masalah tidur, Michael Breus.
Dalam kondisi itu, hormon yang mengatur rasa lapar, ghrelin (hormon yang menstimulasi nafsu makan) meningkat. Sementara leptin (hormon yang mengontrol rasa kenyang) menurun.
Baca juga : Merasa Gelisah dan Depresi? Mungkin Anda Kurang Tidur
Hal buruk lainnya, rendahnya kadar leptin menunjukkan peningkatan nafsu mengonsumsi karbohidrat, yang seringkali tidak mengurangi rasa lapar. Pandangan ini diberikan pakar masalah tidur Terry Cralle.
Dia menyebutkan, waktu tidur yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah 7-9 jam semalam.
4. Percaya dengan label ‘sehat’ pada makanan
Banyak makanan yang dilabeli kata "sehat" demi kepentingan pemasaran. Namun sebenarnya, apa yang terkandung di dalamnya belum tentu demikian.