Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2018, 10:07 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber Parade

KOMPAS.com - Apakah Kamu sedang berjuang untuk mengurangi porsi makan atau pun camilan demi kesehatan dan tubuh yang ideal?

Tentu, Kamu tidak sendiri, masih banyak orang yang melakukan hal serupa, dengan usaha yang besar pula.  

Ya, menjadi usaha yang besar, sebab kita pasti sepaham, godaan untuk menyantap makanan yang pada akhir menjadi berlebih, ada di mana-mana dan kapan saja.

“Kita hidup di lingkungan yang dikelilingi oleh makanan, dan otak kita secara langsung mendorong untuk mengasupnya.”

Demikian kata Susan Roberts, profesor nutrisi di Tufts University, sekaligus pendiri iDiet.

Baca juga: Diet Coke Sekaleng Sehari, Ramuan Panjang Umur Nenek Usia 104 Tahun

Nah, jika pun Kamu tak bisa mengontrol godaan makanan yang ada di setiap saat dan tempat, perubahan rutinitas harian sederhana dapat "menolong".

Berikut ini adalah beberapa rutinitas yang mungkin menyebabkan Kamu makan berlebih, dan bagaimana cara mengatasinya.

1. Salah perhitungan 

Memang, olahraga adalah cara terbaik untuk membuang timbunan kalori di dalam tubuh. Tapi bisa itu sepenuhnya menjadi patokan?

Sebutlah mesin treadmill yang kerap kita gunakan untuk membakar kalori. Masalahnya adalah, banyak mesin semacam ini memberikan data yang di-"mark-up" untuk jumlah kalori yang terbakar.

Setidaknya itulah pernyataan American College of Sports Medicine.

Baca juga : Efektif Melangsingkan, Seberapa Aman Diet Puasa?

Selain itu, kalori yang terbuang pun amat bergantung dengan bagaimana cara menggunakannya.

Berlari di treadmill sambil berpegangan, berbeda hasilnya dengan berlari bebas. Kalori yang terbakar berbeda dengan angka yang tercantum pada panel.

"Jika itu yang terjadi, maka kalori yang terbuang tak akan bisa melewati asupan yang ada di dalam tubuh," kata Scott Kahan.

Kahan adalah Direktur the National Center for Weight and Wellness, di Washington, Amerika Serikat.

Jadi amat penting bagi Kamu untuk menghitung dengan benar berapa besar kalori yang terbakar, sehingga tak ada timbunan lagi di dalam tubuh.

"Kemudian, saat olahraga meningkatkan nafsu makan naik, makanlah makanan kaya protein," kata dia.

2. Makan melulu

Perhatikan dengan baik. Apakah kegiatan pergaulan sosial Kamu kerap diwarnai dengan kegiatan makan-makan?

Dijamin, itu adalah salah satu kebiasaan yang "sempurna" untuk makan berlebih.

Baca juga : Diet Paleo, Rahasia Langsing Bidadari Victorias Secret

Makan sepiring besar makanan justru mendorong kita untuk makan berlebih. Demikian dikatakan Brian Wansink, pakar perilaku makan Cornell University.

Belum lagi minuman beralkohol juga bisa membuat makan berlebih.

Jadi, cobalah ganti aktivitas pergaulan Kamu dengan kegiatan yang lebih banyak bergerak ketimbang makan. Bertemu di taman untuk berlari atau bersepeda bareng mungkin?

3. Tidak cukup tidur

“Beberapa hal terjadi pada tubuh yang kurang tidur,” ungkap Psikolog klinis dan pakar masalah tidur, Michael Breus.

Dalam kondisi itu, hormon yang mengatur rasa lapar, ghrelin (hormon yang menstimulasi nafsu makan) meningkat. Sementara leptin (hormon yang mengontrol rasa kenyang) menurun.

Baca juga : Merasa Gelisah dan Depresi? Mungkin Anda Kurang Tidur

Hal buruk lainnya, rendahnya kadar leptin menunjukkan peningkatan nafsu mengonsumsi karbohidrat, yang seringkali tidak mengurangi rasa lapar. Pandangan ini diberikan pakar masalah tidur Terry Cralle.

Dia menyebutkan, waktu tidur yang direkomendasikan bagi orang dewasa adalah 7-9 jam semalam.

4. Percaya dengan label ‘sehat’ pada makanan

Banyak makanan yang dilabeli kata "sehat" demi kepentingan pemasaran. Namun sebenarnya, apa yang terkandung di dalamnya belum tentu demikian. 

Fakta ini diungkapkan dalam laporan terbaru yang dipublikasikan di Journal of the Association for Consumer Research.

Kamu tahu apa artinya? Iya, kita pun lalu cenderung tidak sadar makan berlebih dari jumlah yang direkomendasikan.

Baca juga : Simaklah, 6 Makanan Sehat yang Mampu Bangkitkan Libido Pria

Alih-alih membatasi, label sehat pada makanan malah membuat obesitas.

5. Menghindari lemak

Menurut pakar diet, Jill Weisenberger, makanan bebas atau rendah lemak tidak signifikan mengontrol nafsu makan.

Sebaliknya, lemak makanan terasa enak yang membuat kita menikmati rasa dan tekstur makanan dan merasa kenyang.

Nah, mengasup lemak tidak selamanya membuat Kamu gemuk. Sebaliknya, lemak sehat penting untuk kesehatan dan penurunan berat badan.

Sehingga, yang perlu dipastikan adalah: Kamu menghindari lemak trans dan tetap makan lemak sehat.

Kandungan lemak sehat biasa ditemukan pada alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, salmon, dan minyak zaitun.

Demikian pandangan Mark Hyman, Direktur Cleveland Clinic’s Center for Functional Medicine.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Parade
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com