Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua Cerai Bikin Anak Rentan Sakit, Benarkah?

Kompas.com - 08/01/2018, 14:55 WIB

Dengan kata lain, gaya hidup dan sikap orangtua setelah perceraian lebih berpengaruh pada kesejahteraan anak, daripada keputusan perceraian itu sendiri.

Itulah mengapa Murphy dan rekan-rekan peneliti membagi 201 subyek tadi menjadi tiga kelompok.

Mereka adalah: orang-orang yang orangtuanya tetap menikah di sepanjang masa kecil si anak (109 subyek), dan orang-orang yang orangtuanya bercerai namun tetap berbicara (41 subyek).

Lalu, responden yang orangtuanya dilaporkan tidak pernah berbicara lagi setelah memisahkan diri dengan perceraian (51 subyek).

Murphy menyebutkan, saat penelitian digelar, mereka yang terlibat dalam riset ini berada dalam kondisi "kesehatan yang baik".

Mereka dikarantina di sebuah hotel selama enam hari, setelah menerima obat tetes hidung dari virus flu biasa.

Selanjutnya dilakukan pengamatan terhadap siapa yang mulai mengalami gejala.

Individu pada kelompok terakhir secara signifikan lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda terkena flu, dibanding dua kelompok lain.

Kendati demikian, tetap sulit untuk menentukan seberapa akurat temuan ini.

Robert Emery, seorang profesor psikologi di Universitas Virginia yang tidak terlibat dalam penelitian ini ikut berkomentar.

Menurut dia, orang-orang yang bercerai dan tidak berbicara satu sama lain bukanlah obyek acak dalam populasi dalam sebuah riset. Sehingga, diperlukan penelitian lanjutan dari hasil tersebut.

Baca juga: Pria atau Wanita yang Lebih Bahagia Setelah Perceraian?

Lagi pula, apakah tumbuh dengan dua orangtua yang tidak berbicara pasti menyebabkan masalah kesehatan?

Atau, apakah individu yang hidup dalam keluarga bercerai mutlak memiliki risiko penyakit yang lebih tinggi?

Tentu, sangat sulit untuk dipastikan. "Riset ini bak membandingkan apel dan jeruk," kata Emery.

Mengingat keterbatasan dalam hasil penelitian ini, Murphy pun menegaskan,  tidak bisa disimpulkan orangtua yang bercerai namun tetap "akur", pasti memiliki anak yang lebih sehat. Demikian pula sebaliknya.

"Anda pun bisa membayangkan, situasi di mana komunikasi dan kerjasama mungkin tidak terlalu berguna dalam kasus tertentu," katanya.

Baca juga: Perceraian Bisa Jadi Solusi Terbaik untuk Anak

Dia mencontohkan, jika kasus kekerasan dalam rumah tangga menjadi pemicu perceraian, maka sangat mungkin kurangnya komunikasi antara orangtua justru menguntungkan anak-anak.

Kendati demikian, kata Murphy, penelitian ini mungkin bisa menunjukkan bahwa komunikasi bisa menjadi faktor dalam penelitian lain, yang dikaitkan dengan risiko dan efek perceraian bagi anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com