KOMPAS.com — Meskipun cuaca begitu dingin, masih banyak orang yang berbondong-bondong memenuhi kereta bawah tanah di pusat kota untuk ambil bagian dalam "hari tanpa celana di kereta" atau No Pants Subway Ride pada hari Minggu (7/1/2018).
Meskipun acara ini terkesan nyeleneh, jumlah peserta dalam acara ini terbilang cukup besar.
"Jumlah peserta pasti turun tahun ini," kata LJ Geraghty, yang telah melakukan perjalanan ke Big Apple selama 14 tahun berturut-turut untuk ikut serta dalam tamasya tanpa celana yang dirayakan secara internasional ini.
Wanita berusia 36 tahun dari Boston ini mengenakan pakaian tebal untuk mengahalau cuaca dingin minus 8 derajat celsius. Namun, tetap saja dia hanya mengenakan bawahan berupa celana dalam abu-abu.
"Saya memakai kaus kaki setinggi lutut tahun ini, biasanya saya hanya memakai sepatu hak tinggi," ucapnya.
Keponakan Geraghty yang berusia 16 tahun juga mengenakan pakaian senada. Namun, remaja itu menyangkal bahwa dia kedinginan meski kakinya memerah.
"Saya juga tidak suka celana. Saya memakai dua pasang kaus kaki dan dua pasang celana dalam," ucap Deli Meehan, keponakan Geraghty.
Acara No Pants Subway Ride ini dimulai pada pukul 15.00 waktu setempat setelah para penumpang kereta berkumpul setelah "bertamasya dingin".
"Saya benar-benar membekukan bokong saya. Tapi, mudah-mudahan bagian penting lainnya tidak ikut membeku," ucap Ashley Perry, bartender berusia 35 tahun, yang turut meramaikan acara tersebut.
Saat itu, bartender dari Queens ini hanya mengenakan jaket musim dingin yang berat dan boxer bermotif kotak-kotak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.