KOMPAS.com - Penggunaan vape terus meningkat sebagai pengganti rokok biasa. Bukan hanya berisi cairan nikotin atau varian rasa lain, saat ini sedang tren cairan vape berisi vitamin.
Dikutip dari Health.com, salah seorang pengguna vape, David Zadick (55), tertarik dengan produk dari VitaStik, sebuah perusahaan asal Beverly Hills yang menjual stik vitamin dan minyak esensial untuk vape.
Zadick menceritakan, awalnya dia ragu dengan klaim perusahaan tersebut yang menyebut aroma minyak esensial dan vitamin dalam vape dapat membuat lebih tenang, berenergi dan manfaat lainnya.
Untuk menguatkan klaimnya, perusahaan tersebut juga memakai alat spektrometer untuk menunjukkan susunan kimia dari racikan vape itu. Akhirnya Zadick memutuskan mencoba dan sampai kini menjadi pengguna setia VitaStik.
Dia memakai minyak esensial yang terdiri dari ginseng, ekstrak kopi hijau, jeruk bali, lemon.
Menurut situs VitaStik, satu stik berisi 20 porsi Vitamin B12 (yang mengatur produksi sel darah merah), dan sekitar satu dosis harian yang disarankan yaitu vitamin A, C, D, E, koenzim Q10, dan kolagen.
Hasilnya, Zadick mengklaim merasakan efek segar setelah beberapa embusan dalam sehari. Dia bahkan membeli VitaStik untuk putrinya yang berusia 25 tahun.
Aktivitas vaping kian populer setelah pertama kali dikenalkan ke masyarakat pada tahun 2007. Vaping sendiri mulanya hanya populer di kalangan anak-anak muda, namun kini orang dewasa pun turut serta menikmati.
Pada mulanya, kandungan vape merupakan kombinasi dari nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya. Campuran bahan tersebut bila dipanaskan, mengubah cairan menjadi aerosol yang bisa dihirup.
Namun pada tahun 2014, perusahaan-perusahaan vape yang fokus pada kesehatan seperti VitaCig dan Vita Vapes membuat gebrakan baru. Mereka membuat formula vape yang bebas dari nikotin.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.