Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2018, 08:56 WIB

Bahkan, sebenarnya kaleng menjanjikan kualitas bir yang akan lebih baik, karena bir terlindung dari cahaya langsung, sehingga cita rasanya lebih terjaga.

4. Bir tak harus berbusa

Udara memengaruhi kuantitas busa saat bir dituangkan. Sehingga, minimnya kontaminasi udara pada bir akan memicu munculnya banyak gelembung busa.

Baca juga: Ternyata, Bir Bisa Membuat Rambut Berkilau

Segel bir yang rapat membantu menjaga bir dari pengaruh udara luar. Jadi, makin banyak gelembung busa yang muncul makin mengindikasikan kesegaran bir.

5. Ragi bahan utama bir

Topik ini telah lama menjadi perdebatan. Namun perlu ditegaskan, ragi bukanlah bahan utama pembuat bir. Ragi hanya digunakan sebagai katalis dalam proses pembuatan bir.

Tak bisa dibantah, ragi memang merupakan bagian penting dari proses pembuatan bir.

Ragi membantu mengonversi gula menjadi alkohol, dan juga memunculkan cita rasa buah, dan warna keemasan khas bir.

Tetapi, ragi disaring keluar setelah proses fermentasi, dan karena alasan inilah ragi tidak dapat dianggap sebagai bahan utama bir.

Kebanyakan bir terbuat dari biji gandum dan hop. Biji gandum ini yang membentuk gula dan enzim yang memecah protein dengan bantuan ragi. 

Baca juga: Botol Susu Bayi Mirip Minuman Bir Dikritik Publik

Sementa hop, yang juga dikenal dengan nama humulus lupulus, digunakan bahan pemberi rasa dan yang menjaga cita rasa bir, untuk menambah rasa pahit dan asam.

6. Bikin anggur jauh lebih rumit

Jangan salah. Pembuatan bir ternyata rumit dan tidak sesederhana campuran kandungan biji gandum, hop, dan air saja.

Sama seperti anggur, ada banyak variabel yang dapat mempengaruhi rasa para bir.

Mulai dari sumber air, tanah, dan iklim di lokasi produksi bir, semuanya memengaruhi rasa dan aroma dari produk bir.

Jadi yakinlah, proses yang diperlukan untuk menciptakan sebuah bir bercita rasa tinggi terbilang rumit dan dapat dibilang setara dengan rumitnya pembuatan anggur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com