KOMPAS.com - Banyak penelitian yang membuktikan bahwa marijuana alias ganja memiliki kegunaan medis yang menguntungkan.
Namun di sisi lain, ganja bisa menjadi sangat adiktif dan mempengaruhi otak. Ganja disebut bisa mengubah otak sedemikian rupa, sehingga perilaku penggunanya pun berubah.
Ganja atau cannabis sativa adalah tumbuhan penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika, karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC).
THC dapat membuat pemakainya mengalami euforia berupa rasa senang yang berkepanjangan, tanpa sebab.
Baca juga: Pakar Tanaman Mariyuana Ini Justru Tak Pernah Hisap Ganja
Lalu, apa saja efek buruk ganja? Adakah manfaat ganja? Seberapa jauh penggunaan ganja akan memengaruhi kondisi kesehatan?
Simak dan ikutilah fakta-fakta tentang ganja yang dikutip Kompas.com dari laman 360nobs.com.
1. Bantu penyembuhan tulang patah
Para periset di Universitas Tel Aviv menemukan fakta bahwa ganja ternyata bisa membantu penyembuhan tulang yang patah, dan membuatnya lebih kuat dan lebih cepat pulih.
Dalam riset itu didapati, cannabinoid cannabidiol -bahan kimia yang ditemukan pada daun dan batang ganja, membantu tikus pulih dari tulang yang patah, secara lebih efektif.
Hal ini membuat para periset percaya bahwa marijuana dapat mendorong mineral dan unsur tertentu lain masuk ke jaringan tulang sehingga menjadi lebih kuat.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.