Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/01/2018, 09:53 WIB

KOMPAS.com - Banyak penelitian yang membuktikan bahwa marijuana alias ganja memiliki kegunaan medis yang menguntungkan.

Namun di sisi lain, ganja bisa menjadi sangat adiktif dan mempengaruhi otak. Ganja disebut bisa mengubah otak sedemikian rupa, sehingga perilaku penggunanya pun berubah.

Ganja atau cannabis sativa adalah tumbuhan penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika, karena adanya kandungan zat tetrahidrokanabinol (THC).

THC dapat membuat pemakainya mengalami euforia berupa rasa senang yang berkepanjangan, tanpa sebab.

Baca juga: Pakar Tanaman Mariyuana Ini Justru Tak Pernah Hisap Ganja

Lalu, apa saja efek buruk ganja? Adakah manfaat ganja? Seberapa jauh penggunaan ganja akan memengaruhi kondisi kesehatan?

Simak dan ikutilah fakta-fakta tentang ganja yang dikutip Kompas.com dari laman 360nobs.com.

1. Bantu penyembuhan tulang patah

Para periset di Universitas Tel Aviv menemukan fakta bahwa ganja ternyata bisa membantu penyembuhan tulang yang patah, dan membuatnya lebih kuat dan lebih cepat pulih.

Dalam riset itu didapati, cannabinoid cannabidiol -bahan kimia yang ditemukan pada daun dan batang ganja, membantu tikus pulih dari tulang yang patah, secara lebih efektif.

Hal ini membuat para periset percaya bahwa marijuana dapat mendorong mineral dan unsur tertentu lain masuk ke jaringan tulang sehingga menjadi lebih kuat.

2. Rusak pembuluh darah

American Heart Association, menyebut asap bekas ganja ternyata berpengaruh besar terhadap pembuluh darah.

Baca juga: Benarkah Ganja Lebih Aman untuk Kesehatan?

Studi yang dilakukan pada tikus di laboratorium mengungkap, arteri tikus yang menghirup asap ganja bekas selama satu menit, mengakibatkan menyusutan kemampuan serapan darah setidaknya selama 90 menit.

Pembuluh darah tikus yang terpapar asap bekas baru pulih setelah 30 menit.

Meskipun efek dari ganja bersifat sementara, namun dampak itu bisa menjadi masalah jangka panjang jika paparan tidak terkendali.

Dampak terparah yang diprediksi adalah penyumbatan dan pengerasan arteri.

3. Pengaruhi memori jangka pendek

Penghisap ganja memiliki reputasi buruk karena pelupa. Para ilmuwan dari Northwestern University juga mendapatkan temuan, para mantan penikmat ganja mengalami kelainan otak terkait dengan memori jangka pendek.

Selain itu, para mantan penikmat ganja yang berpartisipasi dalam penelitian ini juga memiliki kinerja di bawah rata-rata, terkait tugas yang berhubungan dengan memori.

Mungkin, penemuan yang paling meresahkan dari penelitian ini adalah bahwa otak pemakai ganja menjadi tidak normal dan tampak mirip dengan otak penderita skizofrenia.

Baca juga: Ini Manfaatnya Jika Ganja Dilegalkan

Meski demikian, tidak ada bukti bahwa ganja menyebabkan skizofrenia.

4. Pengaruhi kreativitas

Hal ini terdengar aneh. Sebab, banyak orang yang berkecimpung dalam industri kreatif termasuk seniman dan pemusik, menganggap ganja sebagai sumber inspirasi.

Namun, sebuah studi yang dilakukan di Belanda membantah keyakinan ini.

Penelitian ini dilakukan kepada relawan, untuk memakai ganja. Ternyata mereka tidak dapat menemukan solusi untuk masalah yang diajukan kepada mereka.

5. Risiko tinggi kanker testis

Menurut peneliti di University of Southern California, merokok ganja dapat meningkatkan risiko terkena kanker testis.

Meski penelitian lebih lanjut perlu dilakukan, temuan ini tergolong menarik dan membuktikan fakta bahwa ada potensi hubungan kausal antara kanker dan penggunaan ganja.

6. Bikin miskin

Mengonsumsi ganja tidak murah, juga mendatangan dampak sosial yang buruk. Jadi, memang lebih baik menghindari ganja jika Kamu ingin sukses dalam hidup.

Video: Ganja 1,3 Ton dari Aceh Siapa yang Punya?

Para ilmuwan di UC Davis and Duke mengungkap, orang-orang yang mengisap ganja empat kali atau lebih dalam seminggu, mengakhiri hidup mereka di kelas sosial yang rendah. Setidaknya lebih rendah dari level sosial orangtua mereka.

Penelitian tersebut juga mengungkap, para penikmat ganja memiliki pekerjaan dengan gaji rendah dan kurang bergengsi karena hanya membutuhkan keterampilan rendah.

Selain itu, pengguna ganja juga ditemukan memiliki perilaku antisosial di tempat kerja. Mereka pun mengalami lebih banyak masalah dalam hubungan pribadi serta keuangan. 

7. Hancurkan sel-sel otak

Sebuah studi selama 20 tahun yang dilakukan terhadap orang-orang yang menghisap ganja menyebut marijuana bisa membunuh sel otak.

Studi tersebut menunjukkan bahwa menghisap ganja dapat meningkatkan risiko gejala dan gangguan psikotik, sekaligus menurunkan fungsi kognitif.

Baca juga: Australia Izinkan Ekspor Ganja untuk Pengobatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com