Kinderman menemukan beberapa faktor yang menyebabkan resolusi tahun baru kerap berantakan saat memasuki minggu kedua Januari.
Misalnya rutinitas harian. Jadwal kerja yang sibuk kadang menjadi alasan mengapa target olahraga harian tak bisa dilakukan.
Salah satu kemungkinan yang banyak terjadi adalah persepsi bahwa resolusi tahun baru tak mungkin tercapai. Misalnya, menurunkan berat badan.
Baca juga: Apakah Resolusi Paling Populer di Tahun 2018?
Kinderman mengatakan, bisa saja pada 12 hari itu seseorang tak melihat perubahan yang cukup untuk menjadi lebih menarik, lebih langsing, dan sebagainya.
Jadi, apa yang bisa membuat kita teguh dalam menjalankan resolusi tahun baru?
1. Menyusun target
Berdasarkan analisa Strava, motivasi terbaik muncul dengan menyusun target. Seperti kata Kinderman, buatlah target yang realistis dan bisa dicapai.
Jika Kamu merasa tak sanggup lari sampai 1,6 kilometer, jangan susun target untuk ikut lomba maraton. Mulailah dengan jogging rutin dan menaikkan targetnya perlahan.
2. Cari teman olahraga
Salah satu cara terbaik untuk memastikan kita tetap berolahraga, adalah mencari teman.
Misalnya mencari teman yang mau bersama-sama lari seminggu dua kali. Jadi, di hari-hari saat Kamu malas berolahraga, temanmu bisa menjadi motivasi agar jadwal olahragamu tetap terlaksana.
Kinderman meyakini, mengajak teman tak hanya baik untuk dilakukan saat berolahraga saja.
"Hampir semua kegiatan lebih baik dilakukan bersama orang lain. Termasuk menghentikan kebiasaan minum alkohol," kata Kinderman.
Baca juga: 6 Tabiat Buruk yang Membuat Resolusi Tahun Baru Selalu Gagal Total
3. Gabung klub
Data statistik Strava menunjukkan, anggota-anggota klub 46 persen lebih aktif daripada yang bukan anggota.