Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2018, 18:53 WIB

KOMPAS.com - Setiap perempuan ingin terlihat cantik. Sepatu dengan hak tinggi atau biasa disebut high heels merupakan salah satu ‘best item’ untuk menunjang penampilan dan meningkatkan rasa percaya diri.

Namun, di balik manfaatnya yang bisa membuat penampilan tampak sempurna, pemakaian high heels bisa mendatangkan malapetakan bagi tubuh.

Survei yang dilakukan American Podiatric Medical Association (APMA) menyebutkan, 71 persen perempuan yang memakai high heels mengeluh sakit pada kaki, dan dampak lanjutannya adalah rasa tak nyaman. 

Menurut dr. Jackie Sutera, Jurubicara APMA, ketika Kamu memakai high heels, berat badan bertumpu sepenuhnya ke ujung kaki. Sehingga, untuk mengimbanginya, lutut dan pinggul maju ke belakang.

Baca juga: Cara Kate Middleton memakai High Heels Tanpa Rasa Sakit

"Kondisi ini bisa menyebabkan rasa sakit di seluruh tubuh," kata Sutera.

“Rasa sakit ini dimulai dari pergelangan kaki, lutut, pinggul, dan kemudian punggung. Jadi, benar-benar seluruh kerangka tubuh terpengaruh ketinggian hak sepatumu," kata dia.

Perlu Kamu ketahui, semakin tinggi dan tipis hak sepatu, maka semakin buruk dampak bagi kaki.

"Pump dan stiletto (jenis sepatu berhak) mungkin yang terburuk, seperti juga sepatu dengan hak yang tingginya lebih lima centimeter," kata dia.

Memakai sepatu hak tinggi terlalu sering dan dalam waktu yang lama juga tidak disarankan.

"Pada awalnya (risiko) mungkin tidak terasa, tapi beberapa tahun kemudian, kerusakan-kerusakan yang terjadi, tidak bisa diubah lagi."

Terlepas dari semua peringatan ini, Kamu masih bisa dengan aman memakai sepatu hak tinggi tanpa merusak tubuh jika mengikuti tips berikut ini:

Baca juga: Tangkal Pegal usai Kenakan Sepatu ?High Heels? Lebih dari 1 Jam

1. Pilih sepatu yang nyaman

Menurut Sutera, elemen kunci yang harus dimiliki sepatu sehat, yaitu bantalan dan dukungan lengkung.

Bantalan dibuat dalam beragam bentuk dan bahan yang berbeda-beda agar kaki dapat menempel pada bagian dalam sepatu, sehingga lebih nyaman digunakan untuk berjalan.

Bagian itu juga untuk mencegah lecet dan bunion (penonjolan tulang pada dasar ibu jari kaki).

Bila sepatu Kamu sedikit kebesaran di bagian tumit, gunakan sol tambahan yang akan dapat membuat sepatu menjadi lebih kecil setengah ukuran, sekaligus juga untuk menambah kenyamanan.

"Selain itu, menurut APMA, tinggi hak sebaiknya lima centimeter atau lebih pendek untuk menurunkan ketegangan pada tubuh,” kata dr. Sutera.

Sutera merekomendasikan gaya sepatu seperti platform dan wedges sebagai alternatif yang sehat untuk mendapatkan ketinggian tanpa rasa sakit. Sebab, kedua jenis sepatu ini memiliki area permukaan yang lebih besar untuk mendistribusikan berat badan.

2. Lebih cerdas memilih

Ingatlah jadwal harian saat Kamu merencanakan memakai sepatu tinggi Anda.

"Jika Kamu tahu akan banyak berdiri di sepanjang hari, sepanjang hari, jangan memilih stiletto," kata Sutera.

Video: Cowok Menjelaskan Cara Memakai Stiletto

Kenakan sepatu keds atau sepatu berhak rendah sehingga Kamus bisa leluasa ke sana ke mari.

Agar bisa memakai high heels pada saat yang tepat, Kamu bisa menyimpan dua atau tiga pasang sepatu di tempat kerja.

Bila Kamu harus memakai hak tinggi untuk bekerja setiap hari, paling tidak kenakan sepatu yang berbeda dengan tinggi yang beragam.

Ini akan menghindarkan tekanan dan gesekan berkonsentrasi terlalu banyak pada titik tertentu dan menjaga kaki tetap segar.

3. Jangan pakai setiap hari

Sama seperti Kamu membiarkan tubuh beristirahat di antara latihan, kaki pun perlu istirahat dari sepatu hak tinggi.

Sutera menyarankan untuk melakukan selang-seling dalam pemakaian sepatu sepanjang minggu dan bahkan sepanjang hari, sehingga otot tidak terlalu tegang dari satu gaya tertentu.

4. Istirahat

Bila Kamu memakai sepatu hak tinggi setiap hari, lama-kelamaan dapat merusak kaki secara permanen -misalnya tendon achilles mengecil.

Demi mengatasi stres pada kaki, istirahatkan kaki dengan mengangkat kaki ke atas setiap malam.

Selamat mencoba...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Meetdoctor
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com