Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/01/2018, 10:00 WIB

KOMPAS.com - Buah merah atau kuansu adalah buah yang tumbuh di wilayah Papua, terutama di daerah pegunungan Jayawijaya, Ayamaru Sorong, Timika, Nabire, Manokwari, dan Jayapura.

Buah merah biasanya dikonsumsi dengan cara dimakan langsung, atau dipotong-potong lalu direbus, dipanggang, atau dimasak dalam oven batu.

Biji dan daging buah merah pun bisa ditumbuk, dicampur dengan air, dan disaring untuk menghasilkan saus merah kental sebagai bumbu masakan.

Selain itu, minyak ekstrak buah merah juga digunakan sebagai penyedap makanan dan pewarna alami yang tidak mengandung mikroorganisme patogen dan logam berat.

Baca juga: Minum Jus Buah Setiap Hari Belum Tentu Sehat

Oleh masyarakat setempat, buah dengan nama latin pandanus conoideus ini digunakan untuk mengobati cacingan, serta dijadikan suplemen untuk kesehatan kulit dan mata.

Dalam buah merah yang berair ini terkandung berbagai macam nutrisi penting yang baik dan dibutuhkan oleh tubuh.

Sebutlah, protein, energi, karbohidrat, lipid, natrium, alfa-karoten, beta-karoten, vitamin C, beta-cryptoxanthin, dan alfa-tokoferol, semua ada dalam buah ini.

Berbagai nutrisi yang terdapat dalam buah merah tersebut pun tidak boleh dianggap remeh khasiatnya.

Berdasarkan berbagai penelitian, manfaat buah merah bisa kita rasakan mulai dari menghambat sel kanker hingga membuat kita panjang umur.

Berikut ini adalah sejumlah khasiat yang dipercaya ada di dalam buah ini.

Antioksidan beta-karoten

Beta-karoten merupakan salah satu jenis antioksidan yang mampu menghambat oksidasi zat lain dan melindungi tubuh dari radikal bebas.

Beta-karoten dipercaya dapat mengurangi kepekaan terhadap matahari pada penderita kelainan darah protoporphyria erythropoietic, mengobati penyakit mata degenerasi makula, dan mengurangi risiko kanker payudara.

Baca juga: Payudara Besar Sebelah, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Buah ini pun mampu mengurangi risiko serangan asma ketika berolahraga, mencegah komplikasi penyakit paru terhadap bronkitis, maupun sesak napas pada perokok yang menderita PPOK (penyakiit paru obstruktif kronik).

Lalu, menurunkan gejala oral leukoplakia, mencegah radang sendi bertambah parah, mencegah risiko kanker ovarium pada wanita yang sudah menopause, serta meningkatkan performa fisik dan kekuatan otot pada manula.

Halaman:
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com