Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Cinta "Bertepuk Sebelah Tangan" Bikin Penasaran?

Kompas.com - 15/01/2018, 11:10 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Sepanjang hidup kita, mungkin kita pernah punya pengalaman menyukai seseorang tetapi tak mendapat balasan yang diharapkan. Atau pasangan kita meminta putus padahal kita masih cinta. Orang bilang cinta kita bertepuk sebelah tangan.

Walau kecewa, tapi cinta tak berbalas itu sering kali justru bikin perasaan kita makin kuat kepadanya dan makin semangat untuk menaklukannya.

Penelitian mengenai hubungan asmara dan penolakan menunjukkan, ditolak memang justru membuat perasaan rindu dan dorongan untuk mengejarnya makin berlipat-lipat.

Hal itu terjadi karena aktifnya bagian otak yang berkaitan dengan motivasi, ganjaran, dan adiksi. Kita pun makin sulit untuk berhenti memikirkannya.

Sebagian orang mengira alasan kita mengejar orang yang sudah menolak kita adalah karena tak terima "kalah". Kita hanya ingin memuaskan ego sendiri.

Tetapi tak selalu demikian faktanya. Seringkali ketika kita menginginkan seseorang, kita berfantasi tentangnya dan mengubahnya menjadi seseorang yang kita inginkan. Kita masih mengejarnya karena ingin mewujudkan fantasi itu.

Kecemasan dan stres karena si dia tak menginginkan kita juga kerap membuat kita menyalahkan diri sendiri, bertanya-tanya apa yang kurang dari diri kita. Kita ingin membuktikan pada diri sendiri dan orang lain bahwa kita "layak" untuknya.

Jadi, saat cinta Anda tak berbalas, hal terbaik yang bisa dilakukan adalah rileks, hargai keputusannya, ambil langkah mundur, dan pikirkan dengan jernih mengapa Anda masih ingin bersama dengan orang yang tak tertarik dengan Anda.

Apakah Anda masih ingin bersamanya hanya karena butuh pengakuan atau membangun self-esteem? Jika ini alasannya, sadari bahwa satu-satunya cara untuk menghargai diri sendiri adalah memfokuskan energi dan waktu pada diri sendiri.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com