Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Obesitas Vs Pubertas" pada Anak Perempuan, Apa yang Perlu Kita Tahu?

Kompas.com - Diperbarui 10/10/2022, 17:57 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Meetdoctor

KOMPAS.com - Obesitas adalah kondisi penumpukan lemak dalam tubuh yang melampaui ambang batas.

Lemak memang memiliki fungsi yang berguna bagi tubuh bila masih dalam takaran yang wajar.

Beberapa penelitian membuktikan obesitas merupakan penyebab utama dari beberapa penyakit, dari diabetes, hipertensi, gagal jantung, hingga kanker.

Bahaya obesitas tidak hanya terjadi sebab lemak yang bertumpuk, obesitas kerap harus bertanggung jawab terhadap terjadinya ketidakseimbangan hormonal dalam tubuh.

Baca juga: Waspadai Pemicu Pubertas Dini pada Anak Perempuan

Hal ini pun diduga memicu terjadinya pubertas lebih awal pada remaja wanita.

Disebutkan pula, para remaja wanita yang mengalami pubertas dini rawan mengalami depresi dan gangguan mental lain.

Kesimpulan tersebut diperkirakan muncul akibat pengaruh kematangan fisik yang terjadi tak seiring dengan kematangan mental.

Para remaja biasanya belum siap menangani masalah sosial yang biasanya muncul seiring dengan masa puber di usia terlalu muda, antara 8-12 tahun.

Obesitas secara langsung berdampak buruk bagi kewajaran pubertas dari segi fisik, juga membawa efek tidak langsung bagi perkembangan remaja secara psikologis.

Baca juga: Pahami Fungsi dan Psikologis Batik

Beberapa hal turut diperparah oleh faktor lingkungan yang memojokkan remaja dengan ke-abnormalan pubertas.

Adapun beberapa makanan yang turut andil memicu pubertas dini, antara lain, daging merah, makanan siap saji, sayuran yang terlalu lama dimasak, dan ayam yang disuntik dengan hormon.

Kontrol orangtua terhadap bahan-bahan panganan pada anak ada baiknya dilakukan.

Hal itu demi menjaga asupan gizi yang dikonsumsi oleh anak dapat dipilih dan dipilah.

Obesitas bukan hanya tidak enak dipandang mata, tetapi juga tidak memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan.

Baca juga: Jalani Diet, Bocah Obesitas 192 Kg Kini Sudah Bisa Bermain Bulu Tangkis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Meetdoctor


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com