Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebahagiaan Orang Bergaji Besar Berpusat pada Dirinya

Kompas.com - 16/01/2018, 17:33 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Pendapat yang mengatakan bahwa uang tak bisa membeli kebahagiaan rupanya tak sepenuhnya benar. Riset terbaru membuktikan sebaliknya, punya banyak uang berdampak posistif pada kehidupan kita.

Kita tak bisa memungkiri kenyataan bahwa hidup memang butuh uang. Yah, dengan uang kita bisa melakukan lebih banyak hal, termasuk membeli "waktu" sehingga kita bisa menikmati sesuatu yang membuat bahagia. Mendonasikan sebagian uang kita pada orang yang kurang beruntung juga membuat hati lebih gembira.

Riset dari University of California menyimpulkan bahwa seberapa banyak uang yang kita miliki berdampak pada bagaimana kita mengalami kebahagiaan.

Mereka yang memiliki penghasilan lebih tinggi ternyata memiliki emosi positif yang berfokus pada diri sendiri.

Sementara itu, mereka yang memiliki penghasilannya lebih rendah cenderung mengalami emosi positif yang fokus pada hubungannya dengan orang lain.

Penelitian terdahulu pernah menyebutkan bahwa kelas sosial menentukan apakah seseorang cenderung berorientasi pada diri sendiri atau orang lain.

Untuk menyelidiki arti dari hasil riset tersebut, tim peneliti menganalisa kembali dengan menggunaka data survei sebelumnya yang melibatkan 1.519 orang dewasa AS berusia 24 sampai 93 tahun.

Dari survei tersebut, tim peneliti mengumpulkan data pendapatan rumah tangga setiap orang dan menganalisis bagaimana orang-orang tersebut mengalami 7 emosi yang diyakini mendasari kebahagiaan.

Emosi tersebut antara lain hiburan, kekaguman, kasih sayang, kepuasan, antusiasme, cinta, dan harga diri.

Baca :Pria Kaya Lebih Suka Selingkuh?

Riset menemukan bahwa mereka yang memiliki pendapatan lebih tinggi memiliki kepuasan, kebanggaan dan kesenangan, yang semuanya berhubungan dengan diri sendiri.

Lain halnya dengan mereka yang memiliki pendapatan lebih rendah, kebahagiaan mereka temukan lewat emosi terkait orang lain, misalnya kasih sayang, cinta, dan kekaguman. Dalam hal antusiasme, baik mereka yang berpenghasilan tinggi dan lebih rendah tidak memiliki perbedaan.

Peneliti berpendapat bahwa adanya perbedaan ini mencerminkan bahwa emosi berupa rasa percaya diri dan kepuasan terkait dengan sikap mandiri individu berpenghasilan lebih tinggi.

Sementara itu, cinta dan kasih sayang menjadi sumber kebahagiaan individu yang berpenghasilan lebih rendah. Bagi mereka, ikatan yang lebih harmonis dan saling bergantung dengan orang lain dapat membantu mengatasi masalah mereka.

Dengan kata lain, periset ingin menyampaikan bahwa memiliki uang bisa menjadi alternatif cara untuk mendapatkan kebahagiaan. Namun, ada banyak cara lain selain dengan uang untuk mendatangkan kebahagiaan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com