Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/01/2018, 22:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Hasil penelitian berikut ini membantah klaim sebelumnya yang menyebut kegiatan bersepeda dapat mengganggu kesehatan seksual pria.

Sebuah hasil riset terbaru yang dilansir laman NDTV, mengungkap, bersepeda baik untuk tujuan olahraga maupun transportasi tidak memiliki dampak berbahaya bagi kesehatan pria.

Selama ini, sepeda dikenal sebagai moda transportasi dan alat olahraga terpopuler di seluruh belahan dunia.

Nah, hasil studi ini menyimpulkan bahwa bersepeda sesungguhnya memberi manfaat yang jauh lebih besar bagi pelakunya, termasuk manfaat kardiovaskular.

Bahkan disebutkan pula, jika dibandingkan dengan perenang atau pelari, pesepeda dengan intensitas tinggi justru memiliki kualitas ereksi yang lebih baik.

Baca juga: Bersepeda Sebabkan Disfungsi Ereksi?

Dalam penelitian ini juga disebut bahwa, karakter sepeda dan kondisi jalan yang dilintasi ternyata tak memberikan pengaruh negatif bagi "kejantanan".

Dalam penelitian ini, ada tiga kelompok atlet yang terdiri dari 2.774 pesepeda, 539 perenang, dan 789 pelari yang dijadikan responden.

Mereka juga mendapat pertanyaan seputar sejarah infeksi saluran kemih (ISK), struktur uretra, nyeri pada penis, maupun rasa sakit akibat duduk di sadel. 

Penelitian yang dilansir dalam Journal of Urology ini menyebutkan, upaya menyesuaikan tinggi stang sepeda dan sadel, berpengaruh pada kondisi mati rasa pada kelamin, maupun nyeri pada bagian bokong.

"Kami percaya hasil penelitian ini akan memberi semangat bagi para pesepeda. Apalagi, bersepeda memberikan manfaat kardiovaskular yang luar biasa dengan dampak rendah pada sendi."

Baca juga: Priaprisme, Kelainan Penis hingga Ereksi Berjam-jam

"Kami percaya bahwa manfaat kesehatan yang dinikmati oleh pesepeda jauh melampaui risiko yang mungkin terjadi," kata Benjamin Breyer, Profesor di Universitas California di San Francisco.

Selain mengendalikan berat badan, bersepeda juga bisa mengurangi depresi, stres, dan kecemasan.

Dalam penelitian ini para pesepeda disatukan dalam kelompok latihan dengan intensitas tinggi.

Sementara pelari dan perenang disertakan dalam kelompok dengan intensitas rendah, bersama para pesepeda tak reguler.

"Ini adalah studi komparatif terbesar sampai saat ini, melibatkan asosiasi pesepeda, jenis sepeda dan karakteristik jalan dikaitkan dengan fungsi seksual dan urine pada pria, menggunakan kuesioner yang divalidasi," kata Breyer.

Banyak hal telah diulas terkait kesehatan seksual pria. Dengan penelitian ini, kata Breyer, dapat diambil kesempulan tentang mana yang mitos dan fakta.  

Baca: Simaklah, 6 Makanan Sehat yang Mampu Bangkitkan Libido Pria

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com