1. Alat cukur elektrik
Produk semacam ini amat mudah ditemukan dipasaran. Dari harga yang paling murah mulai kisaran Rp 200 ribu, hingga merek-merek ternama yang dibenderol mulai dari harga sekitar Rp 1juta.
Apa bedanya? Tentu ketahanan dan presisi pemotongan. Jika Kamu berpikir "investasi" alat semacam ini mahal dibanding pergi ke tukang cukur, itu mungkin keliru.
Silakan hitung berapa biaya sekali cukur, seberapa sering kita bercukur, waktu yang "terbuang".
Lalu, bandingkan dengan harga pencukur jenis ini. Niscaya akan terlihat betapa efisiennya pilihan tersebut.
Baca juga: Benarkah Pria Pendek Cepat Botak?
Sebagai gambaran, merek-merek pencukur ternama biasa menawarkan ketangguhan, hingga awet digunakan hingga belasan tahun.
Saya membuktikannya sendiri. Pencukur listrik yang Saya pakai sekarang, sudah Saya beli sejak lebih dari 12 tahun lalu, kala itu harganya masih sekitar Rp 800 ribu. Dan, hingga kini masih berfungsi sempurna.
Sambil menonton televisi, atau mengobrol santai dengan keluarga di rumah, Kamu bisa melakukan kegiatan memotong ini bak mencukur kumis.
Cukup sediakan tempat yang nyaman, agar rambut yang terpotong tak sampai mengotori rumah. Biasanya, mengalasi lantai dengan tisu atau koran bekas adalah pilihan paling praktis.
Tak perlu kuatir dengan panjang pendek sisa rambut di kepala. Alat semacam ini biasanya dilengkapi dengan sejumlah klip trim yang dipasang di ujung kepala pisau.
Sehingga panjang rambut yang tersisa di kepala pun akan rata. Lalu, jika Kamu ingin memangkasnya habis, cukup lepaskan klip tersebut dan biarkan pisau cukur listrik "menari-nari" di kepala.
Baca juga: Meski Plontos, Wanita Ini Menangi Kontes Kecantikan
Satu hal yang perlu diingat, alat semacam ini tak bisa membuat kulit kepala licin, bebas dari rambut.
Lalu, bagaimana jika ingin plontos? Kamu memerlukan alat tambahan berikut ini:
2. Pisau cukur konvensional
Setelah rambut terpangkas pendek alias botak tapi belum "licin", alat pisau cukur konvensional ini bisa menjadi pilihan.