"Jamur dan bakteri menyukai lingkungan yang hangat, lembab, dan gelap," ungkap dia.
4. Deterjen dengan pewangi
Memang menggoda untuk memiliki celana dalam yang wangi usai dicuci. Namun ternyata, mengunakan deterjen dengan menambahkan pewangi saat mencucimembuat kulit menjadi iritasi.
Sehingga, amat disarankan para wanita untuk menggunakan deterjen, tanpa menambahkan pewangi saat mencuci.
Baca juga: Alasan Jangan Cuci Kerudung dengan Pewangi Pakaian
5. Jangan memaksa celana dalam sempit
Mungkin Kamu mempunyai celana dalam favorit. Tapi jika seiring dengan perkembangan badan, celana itu tak lagi bisa melewati paha dengan lancar, maka sebaiknya lupakan celana itu.
"Jika celana dalam Kamu meninggalkan bekas pada kulit, Kamu berisiko terkena infeksi vagina dan ruam," kata Cannon.
6. Pakai ulang celana dalam
Di Indonesia ada dikenal istilah humor "side a-side b" yang merujuk pada aksi seseorang untuk membalik celana dalam kotornya, hingga bagian luar yang berada di dalam.
Biasanya, langkah ini dilakukan oleh orang yang kebetulan kehabisan celana dalam.
Menurut Cannon, meskipun langkah ini mungkin bisa memunculkan sugesti "lebih bersih", tapi sebenarnya tidak sama sekali.
Keputusan ini mengandung risiko yang buruk bagi tubuh, terutama organ kewanitaan Kamu. Jadi sebaiknya, hindarilah solusi tersebut.
Baca juga: Celana Dalam Perak Ini Diklaim Mampu Lindungi Sperma
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.