Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang-buang Air Karena Salah Makan? Simak Tips Mengatasinya…

Kompas.com - 21/01/2018, 17:15 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

Sumber menshealth

KOMPAS.com - Jujur saja, saat lapar menyerang kita pernah nekat menyantap makanan yang sudah tak tahu berapa lama tersimpan di kulkas. 

Karena aksi nekat itu, kita pun jadi susah sendiri, karena setelah itu perut akan terasa sakit dan akhirnya buang-buang air.

Nah, yang kamu alami itu keracunan makanan—definisi untuk menggambarkan gejala gastrointestinal yang kita alami saat menyantap makanan terkontaminasi. Bila tak ditangani dengan baik, bisa jadi parah.

Untungnya, ada beberapa cara untuk atasi masalah tersebut.

Sebelumnya, Kamu harus tahu dulu, ada dua jenis keracunan makanan, yakni karena bakteri dan virus.

Direktur Institut Gangguan Motilitas Gastrointestinal dan Kesehatan Integratif, Gina Sam, mengungkapkan gejala keracunan makanan bervariasi tergantung pada serangan dari bakteri atau virus.

Namun, gejala-gejala umum bisa seperti mual, buang air besar (BAB) air atau darah, perut sakit atau kram.

Untuk virus biasanya disebabkan oleh norovirus atau rotavirus. Virus itu biasa ditemukan pada produk mentah atau makanan yang dibuat oleh orang dalam kondisi sakit. 

Sementara itu, untuk keracunan makanan karena bakteri, seperti Salmonella (biasa ditemukan pada unggas) atau E.coli (biasa ditemukan di daging sapi), Kamu memerlukan antibiotik.

Tanda-tandanya Kamu mengalami demam dan menggigil. 

Nah, apapun penyebabnya, ada beberapa pengobatan cepat dan bisa dibuat di rumah untuk mengatasi keracunan makanan.

Sam mengatakan salah satu cara ampuh adalah dengan menghidrasi atau minum. 

Sebab, kata Sam, saat keracunan makanan, biasanya kita akan buang-buang air, sehingga perlu semacam minuman isotonik untuk segera memulihkan cairan yang terbuang dari tubuh.

Dr Ehsan Al dari Berverly Hills Concierge mengatakan setelah cukup terhidrasi, kita bisa menyantap makanan.

Namun hanya beberapa jenis makanan dengan rasa hambar—roti, nasi, dan pisang yang tidak akan mengganggu perut .

Dia juga menyarankan agar menghindari susu, alkohol, dan apa saja yang berlemak, digoreng, atau pedas. 

Sebab menyantap makanan semacam itu akan tambah mengiritasi perut, yang akhirnya membuat muntah dan diare kian memburuk.

Perlu diketahui juga kalau kita memerlukan setidaknya tiga hari untuk membersihkan gejala racun tersebut sebelum kembali makan dan minum seperti biasa.

Selain itu, perlu waktu sekitar satu pekan agar buang air besar tidak lagi berair atau encer.

Untuk mengatasi muntah, Ali menyarankan mengasup obat semacam ondasentron. Sedangkan untuk diare yakni loperamid.

Tapi, kalau Kamu merasa tidak membaik dalam tiga hari, segera pergi ke dokter, sebab kemungkinan Kamu keracunan makanan karena bakter dan memerlukan antibiotik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com