Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makanan Cepat Saji Serang Sistem Kekebalan Tubuh

Kompas.com - 22/01/2018, 06:24 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

KOMPAS.com - Sudah jadi rahasia umum, terlalu banyak menyantap makanan cepat saji tidak  baik untuk lingkar pinggang dan kesehatan. 

Makanan ini mengandung banyak minyak, dan tentu, ini bukan lah sesuatu yang baik bagi tubuh.

Bila mengonsumsi berlebih, akan terjadi peningkatan peradangan di tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.

Apakah ada yang lebih parah? Tentu, salah satunya sistem kekebalan tubuh yang akan diserang oleh junk food.

Bagian yang diserang oleh makanan ini adalah sensor genetik yang disebut inflammasome.

Kalau Kamu nekat terus-menerus menyantap burger ukuran besar, siap-siap, sistem kekebalan tubuh akan bermasalah—yang akhirnya menyebabkan peningkatan risiko penyakit, menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan di jurnal Cell.

Dalam penelitian tersebut, para peneliti memberikan tikus makanan khas orang-orang ‘Barat’ yang serupa dengan makanan cepat saji—tinggi lemak dan gula serta rendah serat—selama satu bulan.

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang menyantap makanan cepat saji mengalami respons inflamasi yang signifikan.

Respons ini hampir sama seperti mereka yangg menderita infeksi bakteri yang buruk. 

Saat mereka kembali ke makanan reguler, peradangannya berkurang, namun sistem kekebalan tetap bereaksi kuat.

“Inflammasome memicu perubahan epigenetik semacam itu," kata rekan penulis studi Eicke Latz, direktur Institute Innate Immunity di University of Bonn, Jerman.

Akibatnya, kata Latz, sistem kekebalan tubuh lebih peka bereaksi, bahkan terhadap rangsangan kecil dengan respons peradangan yang lebih kuat.

“Temuan ini ... memiliki relevansi sosial yang penting, di mana pengetahuan dasar soal makanan sehat perlu menjadi bagian dari pendidikan saat ini,” ungkap Latz.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com