Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2018, 10:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Perkembangan teknologi memang membuat hidup kita semakin mudah. Sayangnya, jika kita tak mampu memanfaatkan dengan baik maka kita sendiri yang akan menjadi 'korban' dari perkembangan teknologi tersebut.

Munculnya smartphone atau gadget atau gawai, telah membawa kita menjadi 'korban' dari zaman yang serba mutakhir. Buktinya, sudah sulit bagi kita tidak bisa lepas dari benda yang namanya ponsel, bukan?

Bahkan, saat berkumpul bersama orang terkasih pun kita malah asyik mengambil foto, update media sosial, atau segala aktivitas lain. Aktivitas itu yang justru membuat kita sibuk sendiri daripada mengobrol dengan orang yang kita cintai.

Riset terbaru juga membuktikan, orang dewasa di Inggris memeriksa ponsel mereka 33 kali sehari. Sedangkan untuk remaja jumlahnya meningkat menjadi 90 kali sehari.

Hasil riset tersebut belum ada apa-apanya dibanding di Indonesia.

Menurut laporan BBC pada tahun 2014, penelitian dari lembaga survei di AS menunjukkan bahwa orang Indonesia adalah pengguna ponsel pintar nomor satu di dunia, dengan waktu pemakaian rata-rata 181 menit per hari.

Tentu, ada banyak dampak negatif jika kita tak bijak dalam penggunaan teknologi.

Contohnya saja, penggunaan gawai yang terlalu sering telah terbukti mempengaruhi kemampuan kita untuk membentuk kenangan baru, dan mempengaruhi fokus pikiran kita.

Belum lagi, hal itu berpengaruh pada kemampuan kita menyerap informasi.

Nah, bagaimana caranya untuk menghindari hal ini?

Menurut Catherine Price, seorang penulis buku How to Break Up With Your Phone: The 30-Day Plan to Take Back Your Life, ada beberapa cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk agar kita lebih bijak dalam menggunakan gawai.

Hal pertama yang disarankan Price adalah menetapkan batasan dan menjadi lebih sadar seberapa sering kita menggunakan smartphone ini.

Dia juga menyarankan agar kita mengunduh aplikasi yang dapat memantau kapan dan berapa lama waktu yang kita habiskan untuk ponsel.

Baca: Untuk Pertama Kalinya, Kecanduan Gim Akan Masuk Daftar Gangguan Mental

Dengan cara seperti ini, kita akan lebih mneyadari hal-hal yang memicu penggunaan ponsel dan, sebagai hasilnya, kita mampu mengurangi intensitas kita dalam menggunakan ponsel.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com