BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Jointfit

Joe Taslim: Judo Itu Butuh Kekuatan Pinggang, Lutut, dan Siku

Kompas.com - 23/01/2018, 16:00 WIB
Dimas Wahyu

Penulis

KOMPAS.com - Judo tercetus manakala penciptanya, Kano Jigoro, mendapati kehidupan di sekolah pada masa kecilnya sarat dengan bullying.

Namun, sebaliknya, bukan menyerang yang menjadi jawabannya atau balasannya. A History of Judo mencatat, Kano yang belajar dari jiujitsu antara lain menekankan pada konsep bertahan dengan mendorong atau menundukkan lawan yang menyerang, lalu menguncinya.

Yang digunakan adalah cara yang halus, dan itulah salah satu inti, alih-alih filosofi, dalam ilmu bela diri judo.

"Cara yang halus adalah menggunakan tenaga lawan dan memanfaatkan momentum kecepatan dan teknik untuk menghilangkan keseimbangan lawan dan menjatuhkannya," kata Joe Taslim, artis Indonesia yang go international dan sejak lama menjadi pejudo Indonesia.

Baca: Saya Selalu Bangga Menjadi Bagian dari Timnas Indonesia

Mendalami judo sendiri membuat Joe meraih medali emas pada South East Asia Judo Championship 1999, perak dalam SEA Games 2007, dan emas pada Pekan Olahraga Nasional (2008).

Hasil ini menguatkan pandangan akan kemampuan fisiknya seperti yang terlihat juga dalam film-film seperti The Raid (2011) dan Fast and Furious 6 (2013), hasil dari latihan kerasnya.

"Judo itu memang salah satu bela diri yang berat ya, sangat membutuhkan kekuatan pinggang, lutut, siku. Semuanya dilatih," tambah pria kelahiran Palembang, 23 Juni 1981, ini.

Artis peran Joe Taslim saat diabadikan di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017). KOMPAS.com/Dian Reinis Kumampung Artis peran Joe Taslim saat diabadikan di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (20/6/2017).
Joe, kependekan dari Johannes, berujar bahwa semua bagian tubuh itu dibutuhkan. Bahkan ia perlu melenturkannya, melatihnya, empat kali dalam sehari manakala aktif menjadi atlet.

"Waktu jadi atlet sekitar tahun 2009, dalam sehari, saya bisa latihan hingga empat kali sehari, apalagi menjelang pertandingan. Orang bilang itu overtraining, tapi kalau dibandingkan dengan atlet Jepang atau Korea itu biasa," tuturnya.

Baca: Lari 5 Km, Rahasia Sehat Joe Taslim

Empat waktu itu dimulai dengan lari pagi pukul 05.00-06.30, latihan angkat beban pada pukul 11.00, latihan teknik judo pada pukul 16.00, dan latihan lagi untuk bertanding sehabis makan malam. Latihan dengan jadwal padat ini membuatnya kenal problem fisik, seperti pada persendian.

"Jadi badan saya sudah aware bahwa apa yang harus saya lakukan, treatment apa yang harus saya pakai," ujarnya lalu mengeluarkan Jointfit, roller gel yang dia pilih karena gampang masuk kantong dan tidak bau.

Glucosamine roller gel ini disiapkannya untuk kemudian dioleskan di bagian sendi-sendi manakala merasa nyeri atau untuk jaga-jaga ketika berkutat dalam aktivitas fisik berolahraga.

"Impact yang paling berasa sih saya jadi siap untuk aktvitas kembali karena menyamankan sih. Jadi, pada saat persendian nyeri, kita pakai," kata dia. Jadi, stay active less worry.

Joe sendiri yang terinspirasi Peter Taslim—sang kakak sekaligus judoka peraih emas di SEA Games Jakarta 1997—mengaku hingga kini masih menjadi judoka, meski sudah terkenal di dunia film.

"Kesibukan saya, latihan bela diri masih karena saya masih pejudo Indonesia. Dari judo yang saya dapat filosofinya, disiplin, kesetiaan, dan kehormatan. Enggak pernah menyerah apa pun yang terjadi, selalu memberikan yang terbaik," ujarnya.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com