Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/01/2018, 17:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Minuman bersoda termasuk dalam daftar minuman yang harus dihindari oleh anak-anak. Kandungan gula dalam minuman soda sangat tinggi, bisa mencapai 40 gram per sajian. Konsumsi gula yang tinggi itu tentu berdampak pada kesehatan.

Berikut adalah beberapa alasan ilmiah mengapa anak sebaiknya tak diberikan softdrink:

1. Soda tidak mengandung nutrisi, tinggi kalori serta gula. Penelitian menunjukkan kaitan kuat antara konsumsi soda dan obesitas. Jika anak memiliki gaya hidup yang kurang bergerak, ia beresiko tinggi kegemukan jika punya kebiasaan mengonsumsi minuman manis, termasuk soda.

2. Softdrink bisa menekan nafsu makan pada anak sehingga mereka tidak mau mengonsumsi makanan bernutrisi. Peminum soda diketahui memiliki level vitamin A, kalsium, magnesium, dan vitamin penting lain yang rendah.

3. Phosphorus, kandungan yang biasa ditemukan dalam soda, bisa mengurangi kalsium dalam tulang anak yang sedang masa pertumbuhan. Anak perempuan yang sering minum soda diketahui lebih rentan mengalami patah tulang.

4. Penelitian juga menemukan kaitan langsung antara kerusakan gigi dan soda. Bukan hanya menyebabkan lubang gigi, asam dalam soda juga mengikis enamel gigi.

5. Minum soda setiap hari bisa menyebabkan gangguan metabolisme gula darah dan dalam jangka panjang memicu diabetes.

6. Aspartam, gula tambahan dalam diet soda, diketahui mengganggu hormon.

7. Kebiasaan minum softdrink diketahui dapat menggangu keseimbangan asam alkalin di lambung sehingga menciptakan lingkungan yang asam. Dalam jangka panjang hal ini memicu peradangan di lambung.

8. Kandungan kafein dan juga lonjakan gula darah setelah menenggak softdrink bisa menyebabkan anak menjadi lebih aktif, agresif, dan susah fokus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com