KOMPAS.com - Larry Nassar, dokter olahraga di tim medis olimpiade Amerika Serikat bidang gimnastik dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena melakukan pelecehan seksual terhadap 160 anak selama 30 tahun karirnya.
Para saksi, yang semuanya perempuan itu, telah memberikan kesaksian soal pencabulan atau pelecehan seksual atas mereka selama bertahun-tahun dengan kedok perawatan medis.
Di pengadilan Michigan tempat kasus ini digelar, lusinan orangtua terisak, menghapus air matanya, atau termenung, di belakang anak perempuan mereka yang memberi kesaksian pernah dilecehkan oleh Nassar.
Kebanyakan orangtua korban ada ketika Nassar melakukan pelecehan. Dokter berusia 54 tahun itu menggunakan tubuhnya untuk menutupi pandangan orangtua anak saat melakukan aksi bejatnya di meja pemeriksaan.
Salah seorang ibu mengaku sedang melihat-lihat ponselnya, sementara yang lain tidak mengamati Nassar dengan jelas karena percaya dengan reputasinya sebagai dokter tim gimnastik elit dan sifatnya yang ramah.
Selama satu minggu persidangan, lebih dari 150 perempuan muda memberikan kesaksian, dan satu hal yang sama dari mereka adalah peran orangtua yang mengirimkan mereka ke Nassar.
Kebanyakan orangtua berdiri mendampingi anak perempuannya di pengadilan, beberapa berbicara, dan yang lain masih tak percaya bagaimana predator itu bisa memasuki kehidupan keluarga yang melakukan banyak hal untuk memenuhi ambisi buah hatinya, sebagian besar bermimpi mendapat medali di olimpiade.
"Saya dengan sukarela memberikan hadiah paling berhaga di dunia ini kepada Anda, dan Anda menyakitinya. Secara fisik, mental, dan emosional, dan ia ketika itu baru 8 tahun," kata Anne Swineheart yang dipersilakan berbicara di pengadilan.
"Saya tidak memahami bagaimana saya bisa tidak menyadari bendera merah?," katanya. "Bagaimana saya salah mengartikan maksud Anda secara salah? Saya hanya ingin anak perempuan saya lebih baik, mencapai mimpinya untuk sukses dalam olahraga yang dicintainya," katanya lagi.
Swineheart bukan satu-satunya orangtua yang tertipu oleh Nassar dan menyesal karena mereka tidak peka dengan apa yang dialami buah hatinya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.