Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rambutku Keriting, Aku di-'Bully' dan Terus Menangis..."

Kompas.com - 26/01/2018, 19:46 WIB
Glori K. Wadrianto

Penulis

KOMPAS.com - "Waktu kecil semasa SD sampai SMP, saya di-bully, saya enggak diakui dalam pergaulan, karena rambut saya enggak lurus, keriting," begitu kesaksian Agnes Oryza.

Agnes kini adalah seorang beauty blogger & influencer. Dia hadir menjadi salah satu pembicara dalam kampanye Clean & Clear #ForEveryFace, di Kemang, Jakarta, Jumat (26/1/2018).

Perempuan 26 tahun ini mengaku, tak jarang dia pulang sekolah dalam keadaan menangis.

"Saya mikir, kenapa sih saya beda? Sampe gak diakui di pergaulan?" kata dia.

Akhirnya, saat mulai duduk di bangku SMP, Agnes rutin meluruskan rambut keritingnya.

"Pengin kayak Shan Cai di serial Meteor Garden waktu itu," kata dia sambil tertawa.

Ritual meluruskan rambut itu berlanjut terus sampai menjelang lulus SMA.

"Saya mikir, kok lama-lama saya jadi ngikutin orang ya? Berusaha ngikutin ekspektasi orang tuh lelah loh," kata dia.

Beruntung, Agnes mampu bangkit. "Apa yang semula kupikir sebagai kekurangan ternyata bisa menjadi kekuatan," kata wanita yang kini membiarkan rambut curly-nya memanjang hingga ke punggung.

Konformitas

Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyebutkan, krisis yang dialami Agnes di masa itu, merupakan hal yang umum terjadi pada setiap remaja.

Apa yang dilakukan Agnes dengan meluruskan rambut keritingnya adalah langkah konformitas dari seorang remaja agar bisa tampil sama dengan yang lain.

"Supaya bisa diterima. Sebab, remaja amat butuh perasaan diterima," kata Vera.

Di sisi lain, bagi mereka yang tak bisa melakukan konformitas, bakal mengalami krisis kepercayaan diri, dan menjadi tertutup.

"Yang terjadi adalah gak pede," ungkap Vera. "Gak pede itu bikin remaja gak bisa melihat kelebihannya. Ketutup, karena selalu melihat ke luar dirinya," sambungnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com