Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/01/2018, 14:57 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Tanpa disadari, musuh terbesar bagi diri kita bukanlah orang lain, tetapi diri sendiri. Pikiran dan kebiasaan kita, meskipun sering kali disepelekan, dapat memengaruhi suasana hati dan mengganggu kesehatan mental.

Sama seperti kesehatan tubuh, gangguan mental juga akan menyebabkan gejala-gejala yang akhirnya menghambat aktivitas sehari-hari bila tidak segera ditangani.

Berikut adalah beberapa kebiasaan yang bisa mengganggu kesehatan mental:

1. Pesimis

Orang yang pesimis cenderung tidak mempunyai harapan baik dan mudah putus asa. Karena itu, pesimisme tidak hanya memengaruhi cara memandang hidup, tetapi juga mengganggu kesehatan mental.

Hilang harapan dan rasa putus asa, jika dibiarkan berlarut-larut, bisa menjadi salah satu gejala gangguan mood, yaitu depresi.

Maka, belajarlah untuk berpikir positif. Kenali kelemahan dan kekuatan diri, dan fokuslah pada kekuatan tersebut. Jangan hanya berkutat pada kelemahan atau situasi buruk yang sedang dihadapi.

Baca juga : Bahaya Pelihara Sikap Pesimis

2. Perfeksionis

Sikap perfeksionis cenderung membuat seseorang menginginkan semua hal sempurna, berjalan sesuai rencana, dan tanpa cacat cela.

Standar yang sempurna ini tidak jarang membuat seseorang kecewa dan sedih, terlebih jika apa yang direncanakan tidak menjadi nyata. Bila tidak dikendalikan, seseorang menjadi rentan terhadap gangguan kecemasan (anxiety disorder).

Tetapkan tujuan yang realistis, lebih dapat dicapai, dan hadapi kesalahan atau kegagalan sebagai bentuk pembelajaran. Jika kamu sudah mulai cemas, tenangkan diri dengan teknik-teknik relaksasi, misalnya menarik napas panjang.

Baca juga : Bahayanya Menjadi Perfeksionis

3. Pikiran obsesif

Obsesi adalah pikiran negatif yang muncul dan tidak terkendali serta berulang akan suatu kejadian masa lalu atau yang sedang dihadapi.

Misalnya kita terobsesi untuk selalu mengecek HP atau media sosial, tak mau ketinggalan informasi seremeh apa pun.

Tidak pegang HP sebentar saja, dalam pikiran sudah muncul hal-hal negatif seperti, “Bagaimana kalau tadi pasangan menelepon karena ada apa-apa?” atau, “Jangan-jangan dari tadi ada klien yang menghubungi untuk menjadwalkan meeting penting?”.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com