Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Gula Batu Tak Lebih Sehat Dibanding Gula Pasir

Kompas.com - 30/01/2018, 14:30 WIB

Penelitian menunjukkan, baik jumlah dan jenis karbohidrat dalam makanan mempengaruhi kadar gula darah.

Baca juga: Benarkah Ada Hubungan antara Konsumsi Gula dan Kanker?

Melihat kedua fakta mengenai gula pasir dan gula batu di atas, maka faktor kunci sehat tidaknya kedua jenis gula di atas adalah jumlah yang dikonsumsi.

Sebagaimana yang disarankan lembaga kesehatan dunia (WHO), konsumsi gula yang aman bagi kesehatan tubuh yaitu maksimal 50 gram, atau setara dengan empat sendok makan setiap hari.

Jika ingin mendapat manfaat tambahan, maka jumlah yang harus dibatasi adalah setengahnya atau 25 gram saja setiap hari.

Hidup sehat

Permasalahannya adalah saran dari WHO tersebut sangat susah untuk dilaksanakan.

Lihat saja aneka minuman dan makanan ringan yang tersaji di meja saat menemani lembur atau menonton televisi.

Jarang sekali minuman dan makanan ringan tersebut lepas dari pemanis, baik yang berasal dari gula pasir maupun gula batu.

Padahal, untuk menemani waktu-waktu tersebut, ada cara yang lebih sehat untuk mendapatkan rasa manis dari minuman dan camilan.

Nah, bilamana kita sedang sangat ingin mengonsumsi makanan atau minuman manis, bisa mencoba mengganti gula pasir atau gula batu dengan pemanis buatan atau pemanis rendah kalori lain.

Pemanis jenis ini, meski rendah kalori dan rendah karbohidrat, tetap tidak akan mengurangi manisnya minuman atau makanan.

Bagi penderita diabetes, pemanis buatan yang rendah kalori dapat membantu dalam menjaga stabilitas kadar gula darah dalam tubuh.

Penting juga diingat, selain menjalani gaya hidup sehat dengan menu makanan seimbang, kita perlu berolahraga setidaknya 30 menit per hari, dan dilakukan lima kali seminggu.

Aktivitas ini berguna untuk menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca juga : Menyusui Bayi Jauhkan Sang Ibu dari Risiko Diabetes

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Alodokter
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com