Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/01/2018, 09:23 WIB

"Padahal, Masa sampai terpingkal-pingkal. Lalu, dia mencoba menjelaskan cerita itu kepada ku, dan hasilnya tetap tidak lucu. Saya jadi kehilangan minat," kata Sarah.

Di sisi lain, saat Sarah ingin menjelaskan aspek budaya Barat, Masa mengatakan bahwa dia merasa perlu melihat ke Wikipedia.

Dengan cara itu, Masa mengaku bisa memahami secara lebih dalam tentang -misalnya, mengapa memasang figur malaikat di puncak pohon natal jadi begitu penting bagi Sarah.

“Memasang pohon natal adalah tradisi di keluarga. Tapi ketika Sarah bersedih karena tak bisa mendapatkan sosok malaikat untuk dipasang di pohon natal, awalnya saya pikir dia 'lebay'," kata Masa.

"Setelah dia menjelaskan tentang tradisi di keluarga dia, saya pun mencari tahu tentang sejarah pohon natal, akhirnya saya bisa mengerti kenapa hal yang menurut saya sepele, menjadi begitu penting bagi Sarah," papar Masa.

Apa yang dapat kita dan pasangan kita lakukan?    

Berada dalam hubungan multibahasa, terutama saat salah satunya hanya menguasai satu bahasa, dapat mendatangkan kesulitan tersendiri.

Ada kendala untuk berbagi latar belakang budaya yang unik, yang memerlukan pemahaman keduanya.

Meskipun kadang tak disadari, memiliki latar belakang budaya sama -atau memahami budaya tersebut, seringkali merupakan bagian penting dari sebuah hubungan.

Jadi, jika kita tidak mau belajar atau setidaknya menghargai, maka kita mungkin akan mengalami masa berat dalam relasi tersebut. 

Hubungan multi bahasa membutuhkan sedikit kesabaran, usaha untuk memahami orang lain, dan kesadaran konstan untuk tak memprioritaskan budaya dan bahasa sendiri, terhadap pasangan kita.

Keita, seorang warga Jepang memberikan masukan: "Jika ada liburan atau kejadian yang penting bagi kita, kita harus mempersiapkan penjelasan tentang itu untuk pasangan kita."

"Kemudian kita bisa menjelaskan mengapa hal itu penting, atau mengapa sesuatu hal dilakukan dengan cara tertentu, itu akan lebih mudah."

"Saya mulai melakukan itu, dan pasangan saya, Kate, lebih tertarik untuk berbagi pengalaman dengan saya, saat saya menjelaskan hal-hal itu terlebih dahulu," kata Keita.

Jadi, strategi utama untuk membuat koneksi semacam ini berjalan baik adalah menunjukkan minat pada pengalaman pasangan pasangan.

Ini tidak hanya akan menunjukkan kepada dia bahwa kita peduli, tapi juga membantu kita mempelajari sesuatu yang belum pernah kita ketahui sebelumnya.

Juga, merupakan kesempatan untuk membangun kenangan dan kesamaan bersama, sebuah langkah kunci untuk membangun hubungan yang sehat.

Pada akhirnya, sama seperti dalam hubungan monolingual apa pun, semua bermuara pada kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dan kesadaran diri penuh.

Tetapi, hubungan multibahasa membutuhkan sedikit kesabaran, usaha untuk memahami orang lain, dan kesadaran konstan untuk tak memprioritaskan budaya dan bahasa kita atas pasangan kita.

Selamat mencoba...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com