Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Januari Berlalu, Berat Badan Tak Juga Turun? Mungkin Ini Penyebabnya

Kompas.com - 01/02/2018, 12:00 WIB

"Nah, enzim dalam tubuh yang bertugas untuk mengeluarkan energi dari sel lemak tidak dapat terstimulasi dengan cara yang biasa."

"Dengan demikian, para penderita kelebihan berat badan akan menghadapi kondisi di mana lemak sulit terbuang. Sebab pada dasarnya, lemak itu menjadi tak terkontrol dan 'hidup sendiri' di dalam tubuh." papar Lustig.

Lustig meyakini, temuan ini memberikan secercah harapan, dan semacam titik terang bagi mereka yang masih berjuang membuang lemak di tubuh.

"Sekian lama orang menyebut, kita tak bisa mengurangi berat badan karena malas, atau rakus, atau tak mau mencoba."

"Dengan temuan ini dapat diketahui bahwa memang sangat sulit bagi mereka yang sudah telanjur kelebihan berat badan dan membiarkan lemak tumbuh di luar kendali, untuk kembali ke kondisi normal," sebut Lustig.

Tentu saja kelebihan berat badan dan bahkan obesitas, bukanlah hal yang tak bisa diatasi.

Namun hasil penelitian di Exeter menunjukkan 95 persen pelaku diet yang sempat "sukses", kembali mengalami kenaikan berat badan, entah sebagian atau ke kondisi semua.

Seringkali, hal ini terjadi karena mereka kembali ke kebiasaan makan yang lama. Tapi, bisakah kerusakan sel lemak seperti dalam penelitian ini yang disalahkan?

Baca juga: Obesitas Lebih Membahayakan Dibanding Rokok

Dan, jika memang demikian, apa yang bisa kita lakukan? 

"Mungkin nanti akan ada pengobatan untuk mengatasi sel-sel lemak yang 'terluka' itu," kata Dr Kos.

"Sementara pengobatan itu belum ditemukan, kita tetap dapat berusaha mengendalikan kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan sebaik mungkin."

"Penelitian juga menunjukkan, berjalan kaki setelah makan dapat membantu mencegah sel-sel lemak mengalami kerusakan lebih parah. Jalan kaki pun dapat membantu membakar kalori yang masuk," kata Kos.  

"Bukan semata karena malas, tapi biokimia pada tubuh kita pun berkontribusi terhadap perilaku kita."

Namun, Kos mengatakan, upaya mengontrol insulin dan berolahraga akan sangat membantu.

"Hidup dengan aktivitas dapat membuat kadar insulin dalam tubuh kita lebih sensitif, dan hal ini amat penting untuk melawan masalah obesitas," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com