Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Racikan Kopi Panas Campur Telur Mentah, Mau Coba?

Kompas.com - 01/02/2018, 13:00 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat dengan artikel terdahulu tentang "bulletproof coffee"?

Artikel soal itu sempat mendapatkan perhatian besar. Terlebih, banyak fitness bloggers dan Youtubers menyarankan 'resep' tersebut.

Hanya perlu kopi, dua sendok makan mentega tawar yang terbuat dari susu sapi yang diberi makan rumput (grass fed butter).

Lalu, tambahkan 1-2 sendok makan minyak kelapa jenis MCT (medium chain triglycerides). Aduk semua bahan tersebut, dan nikmati saat sarapan.

Baca: Ingin Langsing? Cobalah Racik Bulletproof Coffee

Racikan itu mungkin baik untuk kesehatan, dan bisa mendongkrak energi. Namun, hal itu hanya bisa terjadi jika kita lalu membakar lemak/kalori dengan berolahraga usai mengonsumsi kopi tersebut.

Lagi pula, seperti dikutip laman Metro.co.uk, meminumnya untuk pengganti makanan ternyata tidak disarankan.

Nah, kini muncul lagi tren baru yang juga tak kalah "menyeramkan".

Alih-alih menambahkan mentega atau minyak kelapa hingga membuat kopi menjadi bertekstur dan berminyak, sejumlah influencer kebugaran menyarankan sajian kopi panas dengan telur mentah.

Mungkin terdengar tak lazim, tapi racikan ini nyata. Bahkan ternyata, menu ini sudah lama dipraktikkan dalam budaya di Hungaria, Skandinavia, dan Vietnam.

Kabarnya, racikan ini tengah mengundang perhatian besar publik di Inggris dan Amerika Serikat, khususnya di antara para atlet lari dan pebasket.

Banyak orang menggunakan kopi untuk mendongkrak stamina sebelum berolahraga, hingga mampu melalui sesi latihan yang melelahkan.

Tetapi, apakah memang kita sangat sibuk, hingga tak memiliki waktu untuk membuat sarapan "normal", dan harus mencampur kopi panas dengan telur mentah?

Terlepas dari faktor sibuk dan -mungkin malas tadi, ada pula pertimbangan kesehatan lain, tentang menyantap telur mentah.

Sebenarnya, panas kopi yang mencapai 93 derajat celsius cukup untuk membuat telur mentah menjadi matang. Sebab, telur dapat matang dalam panas minimal 70 derajat celcius.

Jadi, kita tak perlu khawatir racikan ini akan mendatangkan bakteri salmonella ke dalam tubuh. Ya, sepanjang seduhan kopi dengan telur mentah ini dilakukan dengan benar.

Salmonella adalah suatu genus bakteri enterobakteria gram-negatif berbentuk tongkat yang menyebabkan tifoid, paratifod, dan penyakit foodborne. 

Satu hal yangperlu diingat, jangan pernah memasukkan telur mentah ini ke dalam racikan latte atau varian lain yang lebih dingin. 

Seungguhnya, tidak ada yang salah dengan racikan kopi telur. Bagaimana pun, telur penuh dengan protein, dan kopi -dalam takaran yang cukup, tidak membahayakan.

Kalaupun ada hal menarik yang sedikit bertentangan adalah, protein adalah sesuatu yang dibutuhkan tubuh setelah berolahraga, untuk pemulihan.

Sementara, kopi tidak disarankan untuk diminum setelah berolahraga, karena akan membuat badan tak bisa beristirahat.

Seperti yang disarankan banyak ahli, meminum kopi sebelum berolahraga adalah hal yang direkomendasikan. Kecuali bagi mereka yang memang sensitif terhadap kafein.

Lalu, 30 menit setelah olahraga, akan sangat baik jika kita mengonsumsi makanan sehat kaya protein, seperti telur, ditambah karbohidrat kompleks yang dapat ditemukan pada biji-bijian, kacang-kacangan, gandum, dan juga sayuran.

Jadi, jika tetap ingin mencoba menu kopi telur ini, akan lebih baik jika kita memilih telur yang telah di-pasteurisasi, agar aman.

Pasteurisasi adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir, serta untuk memperlambatkan pertumbuhan mikroba pada makanan.

Selamat mencoba...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com