Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Orang Kaya Lebih Sulit Atasi Problem Asmara?

Kompas.com - 01/02/2018, 15:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kita pasti pernah mendengar ungkapan yang menyebut "uang bisa membeli segalanya, tapi tidak kasih sayang." Rupanya, ungkapan ini telah terbukti secara ilmiah.

Riset mengungkap, mereka yang memiliki banyak uang seringkali terkena masalah dalam hubungan asmara.

Menurut psikolog University Waterloo, Ontario, Kanada, orang dengan kelas sosial yang lebih tinggi memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk menangani konflik interpesonal.

Dilansir laman Alodokter, kecerdasan interpersonal ini berhubungan dengan keterampilan sosial.

Mereka yang mempunyai kecerdasan ini mampu bekerja, berinteraksi, dan berhubungan dengan orang lain.

Selain itu, orang dengan kecerdasan interpersonal juga memiliki memiliki banyak teman, menunjukkan empati kepada orang lain, serta sensitif terhadap perasaan, dan ide orang lain.

Periset percaya, mereka yang kurang memiliki keterampilan semacam ini -terlepas dari kenyataan bahwa orang kaya berpendidikan tinggi-, tidak memiliki kebijaksanaan mendalam yang dibutuhkan untuk merasakan empati dalam hubungan asmara.

Periset juga berpendapat, orang kaya kurang memiliki kemampun untuk mengenali fakta bahwa dunia mengalami fluktuasi.

Mereka juga tidak memiliki kemampuan untuk melihat perspektif yang berbeda dan tingkat kesederhaaan yang kurang.

Namun, riset lain dari University of California mengatakan, mereka yang memiliki penghasilan lebih tinggi ternyata memiliki emosi positif yang berfokus pada diri sendiri.

Sementara itu, mereka yang memiliki penghasilannya lebih rendah cenderung mengalami emosi positif yang fokus pada hubungannya dengan orang lain.

Dengan kata lain, periset dari University of California ini mengataka kebahagiaan orang bergaji besar berpusat pada dirinya.

Para psikolog percaya, individu kelas atas mungkin menikmati manfaat kognitif atas status sosial mereka, dan lingkungan mereka mungkin membatasi kemampuan atau motivasi untuk berpikir dengan bijak.

Sebaliknya, periset menemukan, orang yg berada dalam status sosial lebih rendah mungkin bisa membantu meningkatkan pemikiran yang lebih bijaksana.

Mereka mampu meningkatkan kewaspadaan, dan pengelolaan yang lebih baik, terkait ketidakpastian yang berhubungan dengan kondisi tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com