Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/02/2018, 12:34 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Sumber menshealth

Artinya, akan terjadi gangguan ereksi saat seorang laki-laki terangsang. Ini adalah sebab utama terjadinya disfungsi ereksi.

Problemnya adalah, jika pembuluh darah di bagian itu rusak, ada kemungkinan hal serua terjadi pada pembuluh darah yang dekat dengan jantung.

Penyebab terbesar kerusakan pembuluh darah tersebut adalah terbentuknya plak. Dr Segal mengatakan, bila itu terjadi pada pembuluh darah di jantung, maka bisa berakibat serangan jantung.

Jika gangguan ereksi terjadi satu kali mungkin bukan hal yang perlu ditakutkan. Bisa jadi itu karena stres atau lelah. Tapi jika terjadi berkali-kali, bisa jadi sebuah sinyal untuk sesuatu yang lebih serius.

Baca juga : 8 Hal Aneh Penyebab Disfungsi Ereksi

3. Kaki atau pinggul kram saat jalan

Kram atau kejang pada betis kita yang menjalar ke paha dan pinggul bisa menjadi sinyal dari sesuatu yang serius.

Ini sinyal dari penyakit arteri perifer, menyempitnya pembuluh arteri yang bisa membatasi aliran darah ke anggota badan, perut dan kepala.

Rasa tidak nyaman tersebut berasal dari berkurangnya aliran darah yang melewati kaki.

"Kebanyakan pasien mengatakan tidak bisa berjalan dengan jarak normal tapi dengan tidak adanya gejala. Mereka harus istirahat sebelum kembali berjalan," kata Dr. Park.

Mayo Clinic mengatakan, penyakit arteri perifer sama dengan penyakit arteri koroner, dimana plak terbentuk di sekitar pembuluh darah utama di jantung.

Sehingga plak tersebut mengakibatkan penyempitan pembuluh darah di bagian tubuh dan bisa terjadi juga pada pembuluh jantung.

Baca juga : Mencegah dan Mengatasi Kram Kaki Saat Berlari

4. Masalah pada dengkuran

IlustrasiThinkstockphotos Ilustrasi
Mendengkur keras, terbangun sambil megap-megap mencari udara, atau merasa lelah saat tidur bisa jadi merupakan sinyal sleep apnea, penyakit tidur yang terjadi karena pernapasan yang terhenti sejenak.

Jika tidak diobati secara serius, maka bisa meningkatkan risiko serangan jantung.

Dr Segal menjelaskan, terhentinya pernafasan tersebut bisa membuat tubuh stres dan meningkatkan tekanan darah. Menyebabkan detak jantung tak beraturan dan meningkatnya risiko serangan jantung.

Baca juga : Sering Ngorok dan Mengantuk Saat Siang? Waspadai Sleep Apnea

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber menshealth
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com