KOMPAS.com - Bayangkan ini: seseorang yang terlihat segar bugar sedang berjalan kaki di taman. Tiba-tiba ia sempotongan sambil memegang dada bagian kirinya. Apa yang terjadi?
Dengan mudah kita akan menebaknya sebagai serangan jantung. Namun itu kebanyakan hanya terjadi di televisi atau film.
Di kehidupan nyata, peristiwanya tidak selalu seperti itu. Serangan jantung memang bisa datang tanpa peringatan. Namun umumnya ada beberapa gejala yang bisa kita kenali.
"Kebanyakan pasien memiliki gejala dari serangan jantung. Tapi kadang, orang-orang mengabaikannya atau mengiranya sebagai penyakit lain," ujar James Park, M.D., FACC, Direktur Program Jantung dan Vaskuler di Texas Health, Dallas.
Mengenali gejalanya bisa menghindarkan kita dari serangan jantung sebelum terjadi dan bisa menyelamatkan hidup kita.
Berikut enam gejala serangan jantung dan apa yang harus dilakukan jika mengalaminya.
1. Lelah fisik
Bila kamu merasa kelelahan saat menjalani rutinitas yang biasa dilakukan sehari-hari, atau merasa tidak mampu menjalankan berbagai tugas sekaligus, kamu harus mulai waspada.
Robert Segal, M.D., FAAC, Founder Manhattan Cardiology mengatakan, merasa sangat lelah di luar kebiasaan adalah sinyal lemahnya ventrikel bagian kiri, yakni otot jantung yang berfungsi memompa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Jika ventrikel berhenti bekerja, jantung tidak dapat memompa secara maksimal. Inilah yang menimbukkan serangan jantung.
Dan jika Vventrikel kiri tidak memompa sekuat yang seharusnya, jantung kita mungkin tidak dapat mengedarkan cukup darah ke seluruh tubuh dengan baik.
Apa yang terjadi? Kelelahan. Bahkan setelah kita tidur. Sebab jaringan kita tidak mendapat cukup darah segar yang teroksigenkan.
Baca juga : Tak Cuma Nyeri Dada, Ini Ciri-ciri Lain Tanda Jantung Bermasalah
2. Gangguan ereksi