Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Rekor Baru", 110.000 Kondom Gratis Disiapkan di Olimpiade Pyeongchang

Kompas.com - 02/02/2018, 20:30 WIB

Namun Chung Geun-Sik juga mengatakan, berdasarkan pengalaman yang ada, banyak orang yang mengambil kondom itu, tanpa harus memakainya. Kondom itu mereka simpan sebagai suvenir.

Jika dihitung secara matematis, rata-rata atlet akan mendapatkan 37 kondom. Sebuah angka yang terbilang besar, untuk ajang yang berlangsung hanya dua minggu.

Perkampungan atlet olimpiade diperkirakan bakal menampung 2.925 atlet dari 90 negara.

Kendati demikian, awak media dan penonton pun tak lupa dihitung, sebab kondom yang disediakan pun ditujukan bagi mereka. 

"Fasilitas" ini seolah hendak mengingatkan kita pada ungkapan mantan perenang AS Dara Torres yang pernah berkomentar tentang hal ini di tahun 2012.

"Apa yang terjadi di perkampungan atlet, hanya akan tinggal di perkampungan itu," kata Torres kala itu. 

Sejarah kondom di Olimpiade

Olimpiade musim panas 1988: untuk pertama kalinya pendistribusian kondom di publikasikan ketika ajang ini digelar di Seoul, Korea Selatan. Saat itu isu yang mengemuka adalah bagaimana menghambat penyebaran virus HIV.

Olimpiade musim dingin 1994: Panitia penyelenggara mendistribusikan kondom secara gratis kepada atlet, wartawan, dan para pesohor sebagai bagian dari kampanye AIDS. Kala itu Olimpiade digelar di Lillehammer, Norwegia.

Olimpiade musim panas 2000: Penyelenggara Olimpiade dilaporkan menyediakan 90.000 kondom untuk atlet yang berlaga diSydney, Australia.

Olimpiade musim dingin 2010: The British Columbia Center for Disease Control mendistribusikan sekitar 100.000 kondom untuk atlet dan official  saat berlaga di Vancouver.

Olimpiade musim panas 2016: Pada ajang terakhir Olimpiade yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, penyelenggara mengalokasikan sekitar 450.000 kondim untuk atlet. Artinya, setiap atlet bisa menerima 42 kondom. 

Namun, jumlah peserta, cabang olahraga, dan lamanya pelaksanaan Olimpiade di Rio de Janeiro lebih banyak dal lebih lama jika dibandingkan dengan Olimpiade di Pyeongchang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com