Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/02/2018, 14:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

Sumber Time

KOMPAS.com - Studi terbaru menemukan bahwa aktivitas di tempat tertentu ternyata bisa mengubah cara kerja otak kita.

"Otak kita cenderung bekerja lebih keras dan sedikit kurang efektif saat kita berada di luar ruangan atau lingkungan yang dinamis," kata Kyle Mathewson, asisten profesor psikologi di University of Alberta, Kanada dan peneliti utama penelitian yang dipublikasikan di Journal Brain Research.

Dalam risetnya, Mathewson bersama lulusan University of Alberta, Joanna Scanlon mengamati aktivitas otak pada 12 orang saat mereka mendengar rangkaian nada.

Setiap orang diarahkan agar menekan tombol saat mereka mendengarkan satu atau dua suara.

Mereka diminta duduk diam di dalam sebuah laboratorium dengan pencahayaan rendah dan sunyi, serta mengendarai sepeda di jalanan.

Tujuannya adalah untuk melihat bagaimana fungsi-fungsi otak berjalan di dua lingkungan berbeda tersebut dan apakah fungsi otak berubah dengan aktivitas luar ruangan mereka sehari-hari.

Hasilnya ditemukan bahwa saat seseorang berada di luar ruangan, otak mereka tidak cukup kuat merespon tugas yang mereka pegang. Kemungkinan sebabnya adalah karena perhatian mereka teralihkan oleh hal sekitarnya.

Gelombang otak yang lebih baik ditunjukkan saat seseorang beristirahat atau bermeditasi, yang biasa diobservasi di laboratorium.

"Saat berada di luar ruangan, pikiran kita terpecah dengan suara lalu lintas, kemacetan, orang-orang di sekitar, pohon dan burung serta angin. Situasi itu memaksa otak untuk kerja lebih keras untuk meraih hasil pemikiran yang sama," ujar Mathewson.

Baca juga : Bekerja di Kafe yang Berisik Lebih Produktif Dibanding di Kantor

Hasil penelitian lainnya ditemukan Matthewson terhadap mereka yang mengendarai sepeda olahraga di dalam ruangan.

Aktivitas otak saat mereka bersepeda di dalam ruangan tidak berbeda jauh dengan mereka yang duduk di ruangan yang sunyi.

Saat eksperimen lanjutan dilakukan, ditemukan adanya penurunan aktivitas otak saat suara rekaman lalu lintas diputarkan di laboratorium.

Meski begitu, studi lanjutan tetap dibutuhkan sebab hasil studi ini belum berlaku bagi semua jenis lingkungan luar ruangan.

Padang rumput yang hening, misalnya, mungkin tidak akan memberikan dampak stres pada otak seperti suara-suara lalu lintas.

Bahkan studi terdahulu menyebutkan bahwa kesehatan mental amat berkaitan dengan waktu yang dihabiskan di lingkungan tertentu.

"Beraktivitas di luar ruangan bisa menjadi hal buruk karena adanya kesibukan lalu lintas. Namun, hasilnya bisa berbeda jika kita pergi ke alam terbuka," kata Mathewson.

Ke depannya, Matthewson akan memberikan tugas yang lebih berat kepada peserta studi karena tugas yang diberikan sebelumnya masih bisa mereka lakukan di luar ruangan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Time
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com