Lapisan kulit kita juga sering mengelupas dan mengenai seprai sekitar 10 gram setiap harinya.
Padahal, rata-rata manusia menghabiskan sepertiga hidupnya di atas tempat tidur.
Philip Tierno, ahli mikrobiologi sekaligus profesor klinis mikrobiologi dan patologi di NYU School of Medicine, mengatakan, setiap malam, gravitasi menarik keringat, air liur, dan ekskresi lainnya ke dalam seprai, bantal, dan kasur.
Sel-sel kulit kita yang mengelupas dan mengenai seprai juga akan menjadi makanan tungau.
Itulah mengapa, pada akhirnya tungai debu, kotoran dan hewan mikroskopik akan mengumpul di tempat tidur, bantal, dan kasur.
Bahkan, serpihan kulit dan bulu binatang juga bisa terakumulasi pada seprai dan sarung bantal meskipun kita tak memiliki hewan peliharaan. Benda-benda tersebut bisa masuk lewat udara.
Remah-remah makanan saat kita makan di atas tempat tidur, bakteri, dan spora jamur dari tubuh dan lingkungan sekitar, serta minyak atau lotion yang kita gunakan sebelum tidur juga akan menumpuk pada seprai.
Baca: Perubahan Iklim, Bakteri Vibrio Berpotensi Racuni Kerang
Sebuah studi di Universitas Manchester tahun 2005 menemukan hingga 16 spesies jamur dalam satu bantal.
Menurut Philip Tierno, lingkungan di kasur sama halnya dengan taman botani. Saat kita merebahkan diri di atas tempat tidur, kita menghirup materi tersebut selama delapan jam atau lebih di malam hari.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.