Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2018, 08:22 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bahkan, hal-hal paling tidak penting pun bisa membuat kita menangis. Misalnya, saat kita lupa membawa payung ketika hujan, atau kita marah pada seorang teman karena hal sepele.

Kita mungkin berpikir bahwa mental kita terganggu. Tapi, kita jangan sampai kehilangan akal. Hormon stres kortisol yang berperan besar dalam perilaku yang tak menentu itu.

Solusi

Rasa sakit secara emosional akibat perpisahan sering mengakibatkan tubuh memproduksi kortisol yang tinggi dan menekan sistem kekebalan tubuh, serta mempengaruhi mekanisme penyembuhan.

Menurut Winch, langkah pertama dalam memperbaiki masalah adalah memahami bahwa itu normal.

Jadi, jika hal-hal yang paling kecil membuat kita putus asa, luangkan waktu untuk menyadari bahwa reaksi kita kemungkinan besar disebabkan oleh respons tubuh terhadap perpisahan.

Sadarilah, reaksi itu bukan karena kepribadian permanen yang baru seperti sedih, marah atau penolakan akan cinta.

Baca: Malas Ganti Seprai, Kebiasaan Jorok Para "Jomblo" yang Rusak Kesehatan

4. Menyalahkan diri sendiri

Menyalahkan diri sendiri karena perpisahan sebenarnya dapat membuat kita lebih sulit untuk move on, dan dapat menyebabkan kita larut dalam kesedihan.

Kita pasti sering bertanya-tanya, "apa yang saya lakukan salah?".

Menyerah pada pikiran negatif dapat membuat usaha untuk memperbaiki patah hati sia-sia.

Solusi

Menurut Winch, jika dua orang berbeda -selain keluarga dekat kita, kembali membuat titik balik dalam hubungan yang sama, kemungkinan besar butuh waktu yang lama untuk menerimanya.

Misalnya, jika banyak orang mengatakan, kita menarik, tapi kita berpikiran bahwa mereka hanya basa-basi, mungkin sudah saatnya menganalisis alasan mengapa kita tidak menerima pujian itu.

Alasan yang mendasarinya mungkin rendah diri. Ini adalah sebuah pemikiran yang perlu dilepaskan.

5. Percaya bahwa dia "orang terbaik"

Melihat kembali hubungan yang kandas tersebut, mudah bagi pikiran untuk menipu kita agar berpikir hubungan tersebut sebenarnya jauh lebih baik dari kenyataan.

Tapi, hanya karena kita tidak bisa mengingat kekurangan sang mantan, bukan berarti bahwa dia tidak memiliki kekurangan.

Solusi

Kita harus memaksa diri untuk mengingat hal buruk dalam hubungan tersebut dengan jelas.

Tapi, ini bukan berarti kita harus meyakinkan diri sendiri bahwa mereka sebenarnya adalah orang yang mengerikan.

Sebagai gantinya, Winch mengatakan bahwa untuk mengobati patah hati, kita harus mengingatkan diri sendiri tentang kekurangan dalam hubungan tersebut.

Jangan melihat lagi hal indah dalam hubungan yang telah kandas itu.

Ingatlah bahwa bekas kekasih kita adalah orang yang tidak sempurna. Cara ini akan menghentikan kekhawatiran kita untuk kembali menemukan orang baru yang mampu mengisi hati.

Baca: Benarkah Patah Hati Bisa "Sembuh" dalam 11 Minggu?

6. Tak ingin pergi ke tempat yang penuh kenangan bersamanya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com