SOLO, KOMPAS.com - Bayun Marsiwi, pemuda 25 tahun asal Boyolali ini, mungkin bukan sosok pemuda kebanyakan.
Sebab, alih-alih menonton bioskop atau pergi ke pusat perbelanjaan, Bayun justru asyik menyaksikan pagelaran wayang orang di Kompleks Sriwedari, Surakarta pada Selasa malam pekan lalu.
Bayun, hanya satu dari segelintir orang yang menyaksikan pagelaran ini selain beberapa wisatawan asal Jepang.
Mengapa Bayun, yang tergolong sebagai kids zaman now memilih mengabiskan waktunya menyaksikan budaya tradisional ini?
Baca juga : Wayang Orang Bharata, Obat Kangen dan Tempat Kumpul
"Pertunjukan wayang orang lebih ekspresif dan nyaman, Daripada nonton bioskop mahal, lebih baik wayang orang. Cukup Rp 10.000 sudah bisa dapat kursi VIP," kata Bayun.
Apakah minat pemuda seperti Bayun ini membuktikan bahwa wayang orang masih mendapat tempat di hati warga?
Agus Prasetyo, kordinator pertunjukan wayang orang Sriwedari, menyebut minat warga untuk menyaksikan pagelaran wayang orang semakin meningkat.
Buktinya, Agus melanjutkan, setiap pagelaran jumlah penonton cukup banyak. Dan bahkan pada Sabtu malam penonton biasanya memenuhi gedung berkapasitas 600 orang itu.
"Jika tidak melakukan booking, biasanya kehabisan (kursi)," ujar pria yang juga kerap berperan sebagai Kresna.
Agus melanjutkan, peminat kesenian wayang orang kini semakin meningkat. Bahkan tak sedikit anak muda hingga anak-anak yang meluangkan waktu untuk menonton.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.