Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/02/2018, 07:06 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Seorang pemburu gelap tewas secara mengenaskan setelah diserang kawanan singa di Afrika Selatan. Polisi pun kesulitan melakukan penyelidikan karena minimnya barang bukti.

Sejauh ini, polisi Afrika Selatan hanya menemukan organ kepala pria tersebut dan beberapa anggota tubuh yang berceceran di dalam Taman Konservasi Alam Ingwelala. Pria tersebut diduga menjadi mangsa singa jantan.

Juru bicara kepolisian Limpopo, Moatshe Ngoepe, mengungkapkan, polisi sedang berusaha keras untuk mengidentifikasi korban dari anggota tubuhnya yang ditemukan seminggu lalu.

"Tampaknya korban sedang melakukan perburuan di taman bermain saat dia diserang dan dibunuh oleh singa. Mereka memakan tubuhnya, hampir semuanya, dan menyisakan bagian kepala dan sejumlah anggota tubuh lainnya," kata Ngoepe kepada AFP.

Baca Juga: Terekam, Singa Ini "Cium Tangan" Seekor Anjing, Kok Bisa? 

Taman Ingwelala berlokasi tak jauh dari Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. Dari hasil penyelidikan sementara, pria tersebut diduga kuat sedang melakukan perburuan hewan dilindungi ketika diserang.

Dikutip dari Sciencealert, Selasa (13/2/2018), polisi menemukan jasad di kawasan singa dan kemungkinan besar korban sedang berburu hewan ini. Tahun lalu, banyak singa ditemukan mati karena diracun dengan kepala terpenggal. Hewan liar di Afrika ini sering diburu untuk membuat obat-obatan tradisional.

Polisi menduga korban tidak hanya berburu singa, tetapi juga badak yang lebih laku di pasaran dan sudah biasa menjadi incaran para pemburu liar.

Kasus perburuan badak di Provinsi Limpopo, Afrika Selatan, diperparah oleh banyaknya permintaan cula badak untuk bahan obat tradisional dari negara China dan Vietnam serta beberapa negara Asia lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com