KOMPAS.com - Sebagian besar kita menganggap makanan adalah solusi dari beragam masalah.
Kalau lelah, lari ke cokelat. Sedikit stres, kue manis terasa lezat. Dikecewakan, pizza adalah pilihan tebaik.
Kerap, meski kita tak begitu lapar, tapi keinginan untuk makan sangat besar dan sulit dilawan. Padahal gaya hidup semacam itu tentu tidaklah sehat.
Memang, kalau sesekali makan tak akan timbul masalah, tapi kalau keseringan bisa jadi masalah kesehatan.
Nah, apa yang harus dilakukan agar punya hubungan lebih sehat dengan makanan?
Baca juga: Sakit Kepala hingga Doyan Tidur, Waspadai Beragam Gejala Depresi
Menurut Psikolog Mel Wells, kuncinya adalah memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan selain makanan.
“Kalau pernah program diet, maka bisa diterapkan untuk mengabaikan rasa lapar—atau bisa dengan mengalihkan perhatian—tapi bukan mengabaikan hasrat, membenci, atau mencoba mengalihkan perhatian dari makanan."
"Karena itu, kita perlu mulai merangkul, menghormatinya, dan mengamati makanan dengan saksama,” ungkap Wells.
Jika melakukan demikian, kata Wells, kita tidak akan merasa seperti ‘budak’ yang diperintahkan untuk memenuhi hasrat tersebut.
Dia menambahkan, hasrat tersebut malah akan membantu membimbing menuju keinginan yang paling nyata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.