JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pencapaian tidak selalu diartikan sebagai keberhasilan seseorang mendapat kekayaan, jabatan, atau ketenaran. Pencapaian bisa berupa kesetiaan untuk terus melangkah, menikmati setiap proses, atau merayakan sebuah kemajuan yang didapatkan hari ini, saat ini.
Merayakan dan menikmati setiap proses itu diwujudkan tujuh seniman dari enam kota di Indonesia saat mematrikan karya mereka pada patung the Striding Man, ikon Johnnie Walker.
Mereka "menghias" patung seukuran manusia tersebut dengan gaya masing-masing, sesuai dengan apa yang mereka maknai sebagai personal progress.
Muchlis Fachri alias Muklay, seniman visual asal Jakarta misalnya, meyakini bahwa sebuah langkah bisa menjadi awal dari perjalanan yang hebat. Ia menggambarkan langkah-langkah perjalanan hidupnya dalam berbagai simbol di patung The Striding Man.
Karenanya di bagian atas monster itu, ia juga menggambarkan tulang yang merupakan lambang kekuatan untuk melangkah.
Di bagian kaki lain, Muklay menuliskan kata REST, yang merupakan kematian terbesar bagi seniman. Sedangkan di bagian pinggul belakang ada kata FAME.
Foto: Sejumlah Seniman Berkreasi di Campaign Mark Your Step Johnnie Walker
"Berhenti berkarya adalah sandungan terbesar bagi seniman. Itu maksud kata REST. Sedangkan FAME saya letakkan di belakang karena bukan popularitas yang kukejar, tapi passion," katanya. "Artinya kita musti tetap maju dan terus berkarya dengan senang."
Menurut Muklay, apa yang digambarnya ini merupakan kisah perjalanan keseniannya, dari mulai berjualan stiker yang digambar sendiri hingga menjadi salah satu orang yang dipercaya bekerja untuk merek global. "Banyak tantangan dan hambatan, tapi semua diatasi dengan terus melangkah," paparnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.