Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2018, 20:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Jika tanpa interaksi, permainan akan monoton dan tidak mendapatkan benefit.

Baca juga: Banyak Anak Sudah Pintar Pilih Sepatu Sendiri

"Misalnya kita kasih flash card aja, tanpa interaksi, dia akan lihat oh ini mobil, bola, tapi dia enggak ada interaksi dua arah," kata Bayu.

Jika ada kehadiran orangtua, maka bisa tercipta interaksi dua arah seperti, 'Ini mobil. Oh kalau mobil kamu warna apa? Mobil kamu jenis apa?' atau 'Eh ekskavator keren, fungsinya apa sih?'.

Komunikasi dua arah, kata Bayu, amat berguna untuk memperkaya imajinasi anak.

"Dia mungkin belum tahu informasi yang kita sampaikan secara utuh, tapi dengan informasi itu akan memperkaya imajinasi dia untuk memvisualisasikan saat mereka melihat di kemudian hari," kata Bayu.

Bayu mencontohkan, saat anak melihat ekskavator, anak dapat menjawab dengan baik saat ditanya fungsinya. Targetnya adalah mencapai pemahaman si anak.

"Meskipun belum melihat secara aktual, tapi informasi yang kita bangun dua arah saat bermain tadi, itu akan meningkatkan imajinasi anak," ungkap Bayu.

Baca juga: Pengeluaran untuk Liburan Keluarga Lebih Bermanfaat Ketimbang Beli Mainan Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com