KOMPAS.com - Selain bawang putih, kebiasaan sehari-hari yang kita anggap tak terkait dengan kesehatan mulut, ternyata justru jadi penyebab bau mulut. Tak heran jika meski sudah rajin menyikat gigi, tetap saja keluhan bau mulut menghantui.
Berikut penyebab bau mulut yang tak terduga dan bisa menjadi rekomendasi untuk mengubah gaya hidup.
1. Diet keto
Diet ketogenik saat ini menjadi pilihan banyak orang untuk menjaga berat badannya. Sayangnya, efek samping tak menyenangkan dari diet ini adalah bau tak sedap dari mulut.
“Pada dasarnya, saat seseorang menjalani diet keto, mereka memaksa tubuh untuk menciptakan molekul yang disebut keton. Keton tertentu, yang disebut aseton, cenderung dikeluarkan lewat napas dan urin. Aseton memiliki bau yang beberapa orang katakan seperti buah busuk,” kata Natalie Rizzo, ahli gizi.
Karena dalam diet ini kita mengurangi karbohidrat dan meningkatkan asupan lemak untuk menggunakan keton—bukannya glukosa untuk energi dan bahan bakar—tubuh perlu terbiasa dengan masa transisi tersebut.
Beruntung, bau mulut hanya efek samping sementara dari diet ini. “Begitu tubuh terbiasa dengan keadaan ketogenik ini ( sekitar 1-2 pekan), bau mulut akan mereda,” kata Rizzo.
2. Diet paleo
Seperti diet keto, diet paleo mengharuskan kita mengurangi karbohidrat. Tapi, paleo berfokus untuk mengumpulkan protein, daripada makan lebih banyak lemak. Sayangnya, efek samping paleo dan keto sama saja: napas tak sedap.
“Diet paleo sering mengandung protein tinggi, dan konsumsi protein yang tinggi terkait dengan bau mulut pada beberapa orang,” kata Josh Axe, penulis buku soal makanan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.